PERINGATAN HUT HIMPAUDI, IMAM MAHMUD : INSENTIFNYA MINIMALIS, PERANANNYA MAKSIMALIS

Tubankab - Anak merupakan investasi yang terbaik, namun pada kenyataannya selama ini masih banyak orangtua yang abai terhadap pendidikan anak. Buktinya, banyak di antara mereka yang cenderung lebih memperhatikan telepon selulernya daripada pendidikan anak-anaknya.

“Dari bangun tidur sampai mau tidur kita perhatikan telepon seluler. Lalu kapan waktu untuk anak-anak kita?,” tanya Ketua Himpunan Anak Usia Dini (Himpaudi) Wilayah Jawa Timur Imam Mahmud,S.Sos, M.Si saat memberikan sambutan pada acara Gebyar PAUD dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Himpaudi ke-12 dan Hari Jadi Tuban (HJT) ke-724 di Alun-alun Kota Tuban, Selasa (31/10).

Melalui acara ini, Mahmud mengajak seluruh orangtua, agar menjadikan acara ini sebagai momentum gerakan 18:21, yakni gerakan tanpa telepon seluler mulai dari pukul 6 sore hingga 9 malam. Selaras dengan itu, imbuhnya, Himpaudi pusat membuat 3 gerakan yakni, pendidikan keluarga, gerakan PAUD berkualitas, dan gerakan pembelajaran aku anak jujur.

Di hadapan kurang lebih 3.284 peserta didik PAUD beserta orangtuanya, Mahmud juga menyampaikan, kendati bersumber dana dari kas mandiri, acara ini berlangsung sangat meriah. Namun, terang Mahmud, tidak menutup harapan dari segenap pengurus Himpaudi agar untuk tahun-tahun selanjutnya pemerintah daerah bisa turut andil dalam pembiayaannya.

“Acara tahun ini bisa meriah, semoga tahun depan bisa difasilitasi oleh pemda,” harapnya.

Tak hanya itu, Mahmud juga mengutarakan pujian setingi-setinggnya untuk 1.758 pendidik PAUD yang hadir di acara tersebut. Sebab, guru-guru PAUD adalah sosok yang luar biasa. Meski mereka dalam kondisi yang serba terbatas, tetap mampu memberikan dedikasi tinggi bagi anak negeri.

“Jangan berkecil hati saudaraku, hakikatnya guru PAUD gajinya adalah Rp. 3 juta, yang kita tabung di surga senilai Rp. 2,9 juta. Saat ini kita baru menerima Rp. 100 ribu,” ujar Mahmud.

Kendati masih dalam kondisi yang serba terbatas, Mahmud meminta kepada seluruh guru PAUD untuk tetap berikhtiar meningkatkan kompetensi. Dan hal itu, harus dilakukan demi memberikan pembekalan ilmu bagi anak-anak.

Apa yang dilakukan oleh Himpaudi pusat, terang Mahmud, dikarenakan untuk saat ini Indonesia telah dirundung banyak masalah, termasuk dekandensi moral dan korupsi.

Di akhir sambutannya, Mahmud meminta kepada Pemkab Tuban untuk memperhatikan kesejahteraan para guru PAUD, lantaran dengan insentif yang minimalis, mereka mampu berperan maksimalis, dan sebagai guru yang keramat, namun tidak keramut (terawat). (nanang wibowo/hei)

comments powered by Disqus