Foto : IDI Tuban saat gelar doktor go to school. (edo)

Peringati Hari Bakti Dokter Indonesia ke-117, IDI Tuban Gelar "Doctors go to School"

Tubankab - Dalam rangka memperingati Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-117 tahun 2025, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tuban menggelar Doctors go to School di 14 titik.

Ketua IDI Tuban, dr. Syaifudin Zuhri usai kegiatan mengatakan, momen HBDI tahun ini IDI Tuban menggelar Doctors go to School yang fokus pada kesehatan remaja dengan sasaran anak remaja usia SLTA.

"Materi yang kita sampaikan terkait kesehatan mental dan kesehatan reproduksi," ucap dokter Zuhri, panggilan akrabnya, Selasa (20/05).

Sebab, lanjut Zuhri, IDI tahu banyak remaja saat ini bermasalah pada mentalnya, gelisah tidak tahu harus ke mana bercerita. Di sisi lain, fase remaja mulai ada perubahan di dalam tubuh, baik dikarenakan pengaruh hormonal maupun lingkungan, sosial dan media digital.

"Melalui kegiatan ini diharapkan informasi yang valid dan akurat dari ahlinya, sehingga kita sodorkan ini kepada mereka," timpalnya.

Ia juga berharap, dari kegiatan ini remaja usia SLTA dapat memperoleh informasi akurat mengenai kesehatan reproduksi remaja dan mengelola kesehatan mental.

"Dengan begitu maka remaja kita tumbuh menjadi remaja sehat, kuat dan berdaya saing. Sehingga mereka mampu menghadapi masa depannya," serunya.

Selain itu, ia berharap kepada guru, orang tua dan wali siswa menjadi lebih terbuka ketika berdialog dengan remaja saat ini. Jangan hakimi, berilah dukungan kepada mereka.

"Dan kepada segenap masyarakat, mari dukung remaja kita untuk berproses menjadi lebih baik, karena bagaimanapun juga masa depan Tuban dan negara kita ada di tangan mereka nantinya," pesan dokter Zuhri.

Dalam kegiatan ini, IDI Tuban terjun di 14 titik sekolah dengan masing-masing titik minimal 5 orang dokter. Di antaranya di SMAN 1 Tuban, SMKN 2 Tuban, SMA Al Huda, SMA Al Uswah, SMA Insan Kamil, SMK Taruna Jaya Prawira, MAN 1 Tuban, SMK Pelayaran Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah 1 Tuban, SMA Bangilan, SMA 1 Singgahan, SMKN 1 Singgahan, SMA Jatirogo, dan SMA Kerek dengan melibatkan total 1.533 siswa.

Sementara itu, salah satu peserta, Lathissya Anggraitha Khayvalya mengaku sangat mengapresiasi positif kegiatan tersebut karena sangat bermanfaat. Menurutnya, kegiatan ini dapat memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan bahaya seks bebas serta bahaya HIV/Aids.

"Melalui acara ini kita dapat mengetahui cara bagaimana menghindari dan menjaga diri kita agar tidak terjerumus ke dalam hal itu," ucap siswi yang aktif di Palang Merah Remaja (PMR) itu.

Dirinya berharap, kegiatan ini dapat berkesinambungan dan tidak berhenti pada teman-teman sebayanya. Sebab, masih ada siswa siswi adik kelasnya yang membutuhkan edukasi ini demi mengetahui perkembangan dunia saat ini. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus