Peringati Nuzulul Quran, Pemkab Tuban Ajak Masyarakat Cintai Alquran
- 05 April 2024 17:29
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 269
Tubankab - Pemkab Tuban menggelar peringatan Nuzulul Quran 1445 H/ 2024 M, Jumat (05/04).
Bertempat di Tuban Abirama (Rest Area), peringatan Nuzulul Quran dihadiri Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Dra. Khofifah Indar Parawansa, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., Asisten III Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Jazuli, Ketua Baznas Jatim, KH. Ali Maschan Moesa, Ketua Baznas, Sekda Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si., Ketua Baznas Tuban, Agus Suryanto. Selain itu, juga diikuti pimpinan OPD dan Camat.
Peringatan Nuzulul Quran, juga diisi dengan santunan 2.000 anak yatim kolaborasi Baznas Jatim dan Baznas Tuban.
Pada kesempatan ini, menghadirkan penceramah dari Bojonegoro, Ustaz Agus Salim yang menyampaikan keistimewaan Alquran.
Pada peringatan Nuzulul Quran kali ini, Agus Salim menerangkan Allah SWT menurunkan Alquran bagi Nabi Muhammad SAW. Alquran menjadi mukjizat yang istimewa dibandingkan mukjizat lainnya. Sebagai contoh, tongkat Nabi Musa AS yang mampu membelah laut hanya terjadi ketika Nabi Musa AS yg menggunakannya. Sedangkan, Alquran sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW yang terus terwariskan hingga akhir zaman. Karenanya, membaca Alquran membawa pahala bagi pembaca.
Di dalam Alquran, lanjut Agus Salim, terdapat sejumlah kandungan yang menjadi petunjuk bagi umat manusia. Kaidah hukum Islam bermuara pada Alquran dan Hadist. "Alquran dan hadist menjadi petunjuk muslim yang harus diugemi sepanjang hayat," ungkapnya.
Alquran juga memuat ilmu pengetahuan. Berbagai cerita yang termuat di Alquran perlahan-lahan mulai terbukti sampai saat ini. Di antaranya, air tawar dan air laut yang terpisah tidak bercampur rasanya meski berdekatan. "Dengan berbagai keutamaan tersebut, sebagai muslim kita harus mencintai Alquran," serunya.
Agus Salim mengajak seluruh masyarakat untuk mempelajari Alquran. Hal tersebut sebagai bentuk menghormati mukjizat Nabi Muhammad SAW. Sekaligus wujud rasa cinta kepada Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul. (m agus h/hei)