Perkuat Kewaspadaan DBD, Dinkes P2KB Dorong PSN Jadi Gerakan Bersama
- 10 September 2025 15:48
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 40
Tubankab – Untuk menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) jelang musim penghujan, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban menggelar monitoring, evaluasi, dan penguatan kewaspadaan lintas sektor di dua wilayah dengan kasus tertinggi, yakni Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Palang, Rabu (10/9).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Cendoro (Palang) dan Bapai Desa Sembungrejo (Merakurak).
Berdasarkan data yang dihimpun, Kecamatan Palang memiliki 37 kasus DBD dengan tiga pasien meninggal. Dari jumlah tersebut, di Desa Cendoro 1 pasien tercatat 1 kasus meninggal dunia. Fogging telah dilakukan 7 kali di wilayah ini. Sementara itu, di Kecamatan Merakurak ditemukan 102 kasus dengan 2 pasien meninggal. Adapun di Desa Sembungrejo, tercatat 27 kasus tanpa korban jiwa, dan fogging sudah dilakukan 17 kali sebagai langkah penanggulangan.
Terkait kondisi tersebut, Plt. Kepala Dinkes P2KB Tuban, drg. Roikan, MH menegaskan perlunya pemantauan rutin dan kolaborasi lintas sektor dalam pencegahan DBD. Ia mengingatkan, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak memutus siklus jentik yang terus berkembang. Bahkan, penggunaan fogging berulang berpotensi membuat nyamuk menjadi lebih kebal terhadap insektisida. “PSN harus menjadi gerakan bersama, bukan sekadar mengandalkan fogging,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta seluruh pihak yang hadir turut mensosialisasikan gerakan PSN di lingkungan masing-masing karena awal musim penghujan berpotensi mempercepat penyebaran penyakit.
Sejalan dengan itu, Plt. Camat Palang, Eko Wardono, mengapresiasi langkah cepat Dinkes P2KB. Menurutnya, kegiatan ini membantu masyarakat memahami langkah pencegahan dan memperkuat koordinasi lintas sektor.
Terpisah, Camat Merakurak, Mohammad Mustakim menambahkan bahwa PSN perlu dihidupkan di rumah-rumah dan lingkungan agar potensi perkembangbiakan nyamuk bisa ditekan sejak awal.
Sebagai bentuk dukungan, kegiatan ini turut dihadiri Kepala Puskesmas Merakurak, Kepala Puskesmas Temandang, Kepala Puskesmas Sumurgung dan Kepala Puskesmas Palang, Kepala Puskesmas Merakurak dan Kepala Puskesmas Temandang, penanggung jawab program DBD, kader Jumantik, kader Integrasi Layanan Primer (ILP), serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat dapat semakin kuat dalam menekan angka kasus DBD di Kabupaten Tuban. (yavid rp/hei)