PERTURA, MEDIA INFORMASI BERBALUT PERTUNJUKAN SENI

Tubankab - Pertunjukan Rakyat (Pertura) yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Tuban sejatinya bukan hal yang baru, karena acara semacam ini telah ada semenjak era Departemen Penerangan (sekarang Kementerian Komunikasi dan Informatika).

“Ini sebenarnya warisan lama yang sampai hari ini kita lestarikan,” tandas Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tuban Imadudin saat ditemui wartawan di sela-sela kesibukan di kantornya, Rabu (02/08).

Digagasnya acara ini, kata Ima, panggilan akrab Imadudin, bukan tanpa alasan, lantaran yang menjadi visi dan misi dari Pertura itu sendiri adalah memberikan penyuluhan dan informasi-informasi kepada masyarakat, serta melibatkan mereka dalam pembangunan.

Menurut Ima, dikemasnya penyampaian informasi dalam petunjukan seni ini didasari oleh mindset dari kebanyakan orang. Saat penyuluhan hanya dikemas dengan pemberian materi yang disampaikan oleh narasumber, maka akan cenderung membosankan dan monoton.

“Kita kemas dalam pertunjukan seni agar masyarakat lebih mudah menerima apa yang sudah disampaikan,” imbuh pria yang juga seorang seniman ini.

Masih menurut pengakuan Direktur Utama (Dirut) Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Pradya Suara ini, kecamatan yang dijadikan lokasi pertunjukan Pertura memberikan respon yang sangat positif, karena di satu sisi selain memperoleh informasi, masyarakat juga mendapat hiburan gratis dari pemerintah.

“Misalnya saja, kita memberikan penyuluhan tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Begitu kita kemas dalam lawakan, maka akan mengena di masyarakat. Ini berbeda halnya jika penyuluhan seperti biasanya,” aku pria asal Kediri ini.

Masih menurut PNS yang juga seorang budayawan ini, selama penyelenggaraan, Pertura tidak pernah menggandeng sponsor dari pihak swasta, sebab agenda ini (Pertura) dianggarkan dalam Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah (APBD).

“Tahun ini kita di 10 Kecamatan, dan alhamdulillah sekarang tinggal 4 kecamatan lagi,” pungkasnya. (nanangwibowo/hei).

comments powered by Disqus