Ponpes Diberikan Prioritas Aktivitas Belajar Lebih Awal, Ini Alasannya
- 03 August 2020 18:24
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 990
Tubankab - Bupati Tuban, H. Fathul Huda mengatakan pondok pesantren (Ponpes) diberikan prioritas aktivitas belajar lebih awal. Sebab, tidak semua pengetahuan yang diajarkan di Ponpes dapat disampaikan secara daring atau online.
Demikian disampaikan bupati saat menyerahkan secara lansung paket bantuan logistik dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada sejumlah pengasuh Ponpes di Kecamatan Singgahan, Senin (03/08).
Bupati Tuban menambahkan, tradisi keilmuan pesantren harus disampaikan secara langsung atau tatap muka. Oleh karena itu, lanjut bupati, harus ditunjang dengan kelengkapan fasilitas untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Hal ini sebagai wujud kehadiran pemerintah di lingkungan pesantren karena pembelajaran harus diadakan secara sehat,” kata Bupati Huda usai menyerahkan APD di Ponpes Al Hikmah Desa Binangun dan Ponpes Raudlatut Thalibin, Desa Tanggir, Kecamatan Singgahan.
Bupati Huda meminta agar pengasuh pesantren mengimbau untuk sementara santri tidak berkegiatan di luar area pesantren hingga pandemi usai. Ini sebagai wujud penerapan jaga jarak di pesantren dan lingkungan sekitarnya. Wali santri juga diberikan pemahaman untuk tidak mengunjungi anaknya yang sedang mondok.
“Tapi dapat diberi kabar menggunakan gadget atau gawai,” sambungnya.
Lebih jauh Huda menjelaskan, pengasuh pesantren juga diharapkan menerapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin. Di antaranya wajib menggunakan masker, fasilitas cuci tangan, dan pembatasan penghuni pesantren sesuai kemampuan.
Disampaikan pula, bantuan yang diberikan merupakan hibah dari Provinsi Jawa Timur. Bantuan diserahkan sebagai bentuk apresiasi telah beroperasinya pesantren di wilayah Jawa Timur dengan mematuhi prokotol kesehatan, selain untuk mendukung upaya pesantren yang juga berpartisipasi dalam penanganan Covid-19, sekaligus penyebarannya di Bumi Wali.
Orang nomor satu di Bumi Wali ini mengajak masyarakat Kabupaten Tuban, khususnya warga di lingkungan pesantren untuk memperbanyak doa agar pandemi Covid-19 lekas sirna.
Sementara itu, Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibin, KH. Abu Manshur Muslich saat dikonfirmasi berterimakasih atas perhatian dari Pemkab Tuban dan Pemprov Jawa Timur. Bantuan yang diterima akan dimanfaatkan dengan maksimal.
“Momen ini akan mempererat jalinan silaturahmi antara ulama dan umara dalam memperjuangkan kebaikan di masyarakat,” ujarnya.
Abu Manshur menjelaskan sejumlah protokol kesehatan telah diterapkan pengasuh pesantren, antara lain melarang santri untuk meninggalkan area pesantren, larangan menjenguk bagi wali santri, dan mewajibkan menggunakan masker.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, warga pesantren juga senantiasa berdoa memohon perlindungan Allah. Mengingat upaya lahiriah harus diimbangi dengan batiniah.
Paket bantuan yang diterima pesantren terdiri dari 16 item, di antaranya sembako, alat kesehatan, fasilitas cuci tangan dan vitamin. Paket bantuan APD dan logistik dari Pemprov diserahkan kepada 50 pondok pesantren di wilayah Kabupaten Tuban.
Hadir pula pada kegiatan ini Kepala Kemenag Tuban, Drs. H Sahid, Yudi Irwanto Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Bambang Prasetyo Utomo Kepala Dinkes Tuban, Plt. Kepala Diskominfo Tuban, Rohman Ubaid, Kabag Kesra Setda Tuban, Eko Julianto dan Kabag UPKP Setda Tuban, Suwito. (m agus h/hei)
Sumber : Media Center