Foto : Presiden Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan. (mct)

Presiden Jokowi Serukan Persiapan SDM Guna Wujudkan Indonesia Emas 2045

Tubankab - Presiden RI, Ir. Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Rabu (16/08). 

Pada momen ini, Presiden Jokowi bersama istri, Iriana Joko Widodo menggunakan pakaian adat dari Tanimbar, Maluku.

Hadir pula pada kesempatan ini, Wakil Presiden Ma’ruf Amin beserta istri, Wury Estu Handayani, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua MK Anwar Usman, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Juga hadir Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri hingga Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz.

Presiden Jokowi menekankan bangsa Indonesia akan memiliki bonus demografi di tahun 2030-an. Kondisi tersebut menjadi peluang besar kita untuk meraih Indonesia Emas 2045. Sekitar 68 persen bangsa Indonesia pada saat itu adalah penduduk usia produktif. 

“Bahwa Indonesia saat ini punya peluang besar untuk meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi menjadi negara 5 besar kekuatan ekonomi dunia,” ungkapnya. 

Selanjutnya, peluang besar yang kedua adalah international trust yang dimiliki Indonesia saat ini. Momentum Presidensi Indonesia di G20, kekuatan Indonesia di Asean, konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia 3 tahun terakhir ini, telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia. 

Terkait upaya pengembangan sumber daya manusia, lanjut Jokowi, bangsa Indonesia telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 21,6 persen, menaikkan Indeks Pembangunan Manusia menjadi 72,91, dan meningkatkan Indeks Pemberdayaan Gender menjadi 76,59. Selain itu, pemerintah telah menetapkan program untuk me-reskilling dan upskilling tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja dan Program Pra-Kerja. Di saat yang sama, SDM yang telah dipersiapkan harus mendapat lapangan kerja yang bisa menghasilkan produktivitas nasional.

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia sangat kaya sumber daya alam, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan. Karenanya, bangsa Indonesia harus menjadi negara yang juga mampu mengolah sumber dayanya, mampu memberikan nilai tambah, dan menyejahterakan rakyatnya.

“Ini bisa kita lakukan melalui hilirisasi mulai dari transfer teknologi, pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan serta meminimalisasi dampak lingkungan. Juga, mengoptimalkan kandungan lokal, bermitra dengan UMKM, petani, dan nelayan, sehingga manfaatnya terasa langsung bagi rakyat kecil,” tegasnya.

Presiden Jokowi menyayangkan kebebasan dan demokrasi digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah. Polusi di wilayah budaya ini sangat melukai keluhuran budi pekerti bangsa Indonesia. Kondisi tersebut harus segera disikapi sebagai momentum membangunkan nurani bangsa untuk bersatu menjaga moralitas ruang publik, bersatu menjaga mentalitas masyarakat. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus