Foto : Arif Wahyudiono saat mengenakan hasil karyanya berupa kostum karnaval “devil viking”. (chusnul)

Produk Kostum Karnaval Tuban Tembus Mancanegara

  • 07 August 2019 14:37
  • Yolency
  • Umum,
  • 2259

Tubankab - Momen HUT RI menjadi berkah tersendiri bagi sebagian pemilik galeri atau tempat persewaan dan pembuatan kostum karnaval, termasuk di antaranya Griya Bidadari milik Muhammad Arif Wahyudiyono, di Desa Tunah Kecamatan, Semanding Kabupaten Tuban.

Pria lajang kelahiran 1983 ini mengaku menggeluti usaha pembuatan berbagai kostum karnaval sejak 7 tahun yang lalu. Awal ide muncul saat ia mendapat tawaran dari teman-teman komunitasnya dari Banyuwangi dan Jember yang sudah lebih dulu membuka usaha yang sama, dan akhirnya ia tertarik dan mencoba mulai dari nol.

Yudi, panggilan Arif Wahyudiono menceritakan, ia awalnya merintis usaha salon dan rias di rumahnya, kemudian muncul inisiatif untuk mencoba peruntungan lain dengan persewaan dan pembuatan kostum karnaval yang banyak diminati, dan ternyata bisa berkembang hingga sekarang.

"Pada momen Agustusan seperti saat ini banyak yang menyewa dan pesan kostum untuk kegiatan karnaval, bukan hanya lokal Tuban tetapi juga luar daerah," kata Muhammad Arif Wahyudiyono saat diwawancarai sejumlah wartawan di rumahnya, Rabu (07/08).

Bahkan, lanjut Yudi, ia juga pernah melayani pemesanan kostum karnaval karyanya hingga luar negeri. "Pernah ada pemesan dari China dan Thailand, pesannya melalui instagram saya, ternyata dia salah satu pesulap internasional, tetapi saya lupa namanya," aku Yudi.

Selain sebagai produsen berbagai kostum karnaval, ia juga aktif ikut berbagai karnaval di daerah lain, seperti Jember Fashion Carnival, Banyuwangi, Solo, Jakarta, Semarang, Kalimantan bahkan hingga Singapura dan China.

"Kalau ikut karnaval seperti itu selama ini pakai biaya pribadi dan dibantu komunitas seni dan batik Alumni Smansa Tuban angkatan 93," imbuh pria yang bisa menyabet juara dengan kostum "Defile Viking" andalannya.

Ditanya tentang pembuatan kostum karnaval, ia mengaku melayani pemesanan mulai harga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Sedangkan untuk persewaan kostum yang tersedia di galerinya, ia menyediakan berbagai macam jenis, mulai untuk usia anak-anak hingga dewasa dengan harga puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah.

Ia mengaku, untuk usaha pembuatan kostum karnaval, ia mempekerjakan 3 orang di rumah dan 7 orang pekerja lepas, dengan masa produksi 1 hari hingga 2 bulan, tergantung tingkat kerumitan dan desainnya.

Disinggung terkait omzetnya, ia mengaku bisa mencapai hingga puluhan juta rupiah selama Agustus ini.(chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus