Program Pendidikan Kesetaraan dan Vokasi Sasar Anak Tidak Sekolah
- 11 July 2024 18:15
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 282
Tubankab - Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban menggelar sosialisasi pendidikan kesetaraan dalam rangka penuntasan anak tidak sekolah melalui program pendidikan kesetaraan dan vokasi di pendapa Kecamatan Kerek, Kamis (11/07).
Kepala Disdik Tuban, Abdul Rakhmat usai acara mengatakan, sosialisasi kepada warga, khususnya di wilayah Kecamatan Kerek ini untuk anak yang tidak sekolah, putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan formal SD, SLTP, SLTA atau alternatif Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
"PKBM ini menyelenggarakan pendidikan kesetaraan yang jam belajarnya lebih luwes dan fleksibel," ucapnya.
Sebab, katanya, PKBM ini dapat diikuti oleh mereka yang terkendala, seperti bekerja, membantu orang tua, usia tua. Mereka dapat mengikuti pendidikan nonformal atau kesetaraan tersebut.
"Harapannya, anak-anak kita tidak ada yang putus sekolah, semuanya harus sekolah," harap dia.
Sehingga, harapan Mas Bupati Tuban, Mas Lindra ingin memastikan masyarakat sekitar tidak ada anak-anak yang tidak sekolah.
"Minimal harus menempuh pendidikan SLTA atau wajib belajar 12 tahun," targetnya.
Ia jelaskan, kegiatan seperti ini akan menyasar seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Tuban.
Sementara itu, Camat Kerek, Nanang Wahyudi menambahkan, solusi terbaik untuk anak-anak yang tidak sekolah dengan alasan apapun adalah program pendidikan kesetaraan dan vokasi.
"Di Kecamatan Kerek program pendidikan kesetaraan ini ada 2 titik, yaitu di Desa Padasan dan Gemulung," beber mantan Sekcam Tambakboyo itu.
Menurutnya, data anak putus sekolah di wilayah Kecamatan Kerek termasuk tinggi, yaitu ada sedikitnya 200 anak. Sehingga, hal itu menjadi atensi khusus.
"Ini menjadi tantangan saya dan pemerintah kecamatan serta Disdik Kerek untuk memastikan dan mengurangi anak-anak ini dan akan kita validasi," tegasnya.
Nanang juga berharap, program ini agar dimanfaatkan sebaik mungkin, sebab ini adalah solusi bagi mereka yang mungkin belum dapat menempuh program pendidikan yang semestinya. (chusnul huda/hei)