Foto : Petugas Puskesmas dan Koramil Grabagan saat kunjungan ke keluarga penyandang disabilitas. (ist)

Puskesmas dan Koramil Grabagan Data Penyandang Disabilitas Lewat Pendekatan Humanis

Tubankab - Puskesmas Grabagan bersama Koramil 20 terus melakukan pendataan melalui pendekatan humanis terhadap masyarakat di kecamatan setempat yang memiliki keluarga penyandang disabilitas.

Dari data terakhir tahun 2018, ada sekitar 200 jiwa dan pada tahun 2022 ini bertambah menjadi 229 jiwa. Jumlah tersebut merupakan angka yang cukup besar. Target awal adalah untuk melakukan diskusi interaktif tentang vaksinasi covid-19 bagi masyarakat kelompok rentan, khususnya para penyandang disabilitas

Rombongan dari Koramil dan Puskesmas Grabagan ini berkeliling dan mendatangi rumah-rumah difabel yang masih belum mendapatkan vaksin. Didukung pula oleh Program Pulih Bersama dari Yayasan Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia yang didanai oleh Pemerintah Australia, rombongan ini terus mencari solusi untuk mengatasi masalah yang ada.

Kepala Puskesmas Grabagan, drg. Hariyati Pujiastutik, mengatakan, tadinya sasaran kegiatan ini adalah untuk melakukan vaksinasi, tapi setelah terjun ke lapangan banyak kondisi yang tidak terduga. Salah satunya menemukan pasien disabilitas yang selama ini belum diketahui Pemerintah.

Program dari Puskesmas dan Koramil ini, kata Hariyati, bekerja sama dengan Yayasan ADRA Indonesia. Sebab, disabilitas memerlukan perlakuan khusus yang aksesibel. Kondisi geografis Kecamatan Grabagan sendiri masih jauh dari kata aksesibel.

“Karena itu untuk menyukseskan program vaksinasi bagi kelompok disabilitas tidak bisa disamakan dengan yang lain,’’ tutur Hariyati kepada wartawan, Senin (14/11).

Project Manajer ADRA Indonesia, Yosephine Bidi, menjelaskan, kelompok rentan khususnya disabilitas perlu dijelaskan dulu dengan komunikasi yang lebih humanis atau tidak bisa dengan cara seperti masyarakat yang lain.

“Selain mereka lebih sensitif, juga akses mereka untuk mendapatkan fasilitas, baik informasi maupun layanan vaksinasi sangat minim,’’ jelasnya.

Salah satu program yang sering digelar adalah diskusi interaktif dan layanan vaksinasi covid-19 bagi kelompok disabilitas. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah-rumah pasien disabilitas yang berhalangan hadir karena sakit atau bahkan takut.

Danramil 20 Grabagan, Kapten Infanteri Hasan Bisri menambahkan, berdasarkan informasi dari para kader dan bidan desa, ternyata masih banyak masyarakat yang belum tersentuh program-program pemerintah, baik vaksinasi maupun bantuan-bantuan sosial lainnya.

“Karena itu kami turun hampir setiap hari untuk mencari dan berdiskusi dengan mereka,’’ akunya.

Dukungan Yayasan ADRA Indonesia, tukas Hasan, sangat besar dalam program diskusi interaktif yang rencananya masih akan digelar hingga satu bulan ke depan. ADRA memberikan fasilitasi penuh mulai dari penjemputan pasien hingga bantuan berupa sembako dan uang tunai.

"Kami akan terus turun ke lapangan, berkomunikasi dengan keluarga mengenai kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi, dan dari ADRA juga sudah berkomitmen untuk membantu menuntaskan masalah ini," pungkasnya. (m nahrussodiq/hei)

comments powered by Disqus