Foto : Kepala SMPN 1 Tuban, Umirindiyah, S.Pd. (yavid)

Raih Predikat ‘Paripurna’ Pada Sekolah Siaga Kependudukan, SMPN 1 Tuban Jadi Pionir di Kabupaten Tuban

  • 26 January 2024 14:38
  • Yolency
  • Umum,
  • 979

Tubankab – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tuban dalam implementasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) berhasil meraih predikat paripurna dalam mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam sejumlah mata pelajaran atau muatan lokal spesifik mengenai kependudukan.

Kepala SMPN 1 Tuban, Umirindiyah, S.Pd., M.M., mengatakan bahwa predikat paripurna tersebut berhasil diraihnya pada penghujung tahun 2023 lalu. 

“Pada bulan Desember yang lalu, kami (SMPN 1 Tuban, red) berhasil meningkatkan predikat Sekolah Siaga Kependudukan dari tingkat dasar menjadi paripurna,” jelasnya kepada reporter tubankab.go.id, Jumat (26/01).

Untuk memperoleh predikat tersebut, ia menambahkan bahwa terdapat sejumlah kriteria yang harus terpenuhi, antara lain telah dilaksanakannya penyuluhan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) atau instansi terkait, partisipasi dalam orientasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kelengkapan dokumen RPP, keberadaan sudut kependudukan di lingkungan sekolah, serta kegiatan siswa yang memiliki tema kependudukan.

Sebagai sekolah yang telah meraih SSK dengan predikat paripurna, SMPN 1 Tuban saat ini menjadi pelopor bagi lima sekolah lainnya, di antaranya adalah SMPN 1 dan 2 Kerek, SMPN 1 dan 2 Grabagan, serta SMPN 1 Montong. Sebagai percontohan, SMPN 1 Tuban berupaya membantu dengan berbagi pengalaman terkait proses dan manajemen yang diperlukan untuk menerapkan SSK di sekolah-sekolah yang akan mengadopsi program tersebut.

Dengan kolaborasi bersama berbagai pihak, kata Umi—panggilan akrab Kepala SMPN 1 Tuban—dirinya berharap program SSK di Kabupaten Tuban dapat disebarluaskan pada SD, SMP dan SLTA seperti kabupaten/kota lainnya.

“Karena dengan implementasi SSK, kita dapat mencegah tingginya angka pernikahan dini yang imbasnya adalah turunnya angka stunting, untuk generasi mendatang yang lebih berkualitas,” tutupnya. (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus