Foto : Cumi Ikwati saat pamerkan hasil produknya. (adi)

Rasanya yang Renyah dan Lezat, Keripik dari Daun Anggur Jadi Primadona Produk Camilan

Tubankab - Siapa mengira daun anggur bisa menjadi camilan yang renyah dan lezat. Di tangan ibu rumah tangga asal Desa Klutuk, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, daun buah anggur menjadi camilan enak yang digemari.

Memulai usaha camilannya sejak tahun 2017, Cumi Ikwati (30) membuat inovasi keripik daun anggur, yang kini menjadi primadona produk camilan yang ia beri label Camilan Musir.

Umi, sapaan akrabnya menjelaskan, memulai usaha dengan modal minyak goreng 0,5 liter serta pisang dan singkong dari sang mertua, Umi dan suami bertekad memulai usaha camilan, usai memutuskan pulang dari merantau di Surabaya.

“ Saat itu anak kami sakit, dan kami banyak hutang. Dengan tekad dan sumbangan bahan dari mertua, kami memulai bisnis ini,” ungkap Umi kepada tim Diskominfo-SP, Rabu (15/11).

Ide keripik daun anggur datang di tahun 2020, saat ia mencoba inovasi baru karena pasar mulai sepi. Ia mengambil daun anggur dari pohon anggur yang ditanam disamping rumah.  Sambil masih memproduksi keripik singkong, pisang, talas, marning, hingga rengginang, keripik daun anggur pelan-pelan mendapatkan pamor di tengah pelanggannya.

“Alhamdulillah, pelanggan banyak yang tertarik,” katanya.

Produk Umi saat ini telah banyak mengisi rak jajanan di beberapa pasar modern di Kota Tuban, seperti Bravo, Samudra, dan toko oleh-oleh khas Tuban. Selain itu, ia juga memiliki reseller di Surabaya dan penjualan secara online melalui marketplace.

Seluruh produk Camilan Musir juga telah memiliki sertifikat halal, dan izin PIRT sejak 2019 lalu. Umi juga menjamin, produknya tahan sampai  6 bulan, karena bebas dari bahan pengawet. “Kalau tidak langsung terpapar sinar matahari, awet sampai 6 bulan,” jelasnya.

Ditanya soal omzet, dalam sebulan ia bisa mengantongsi omzet hingga Rp 8 juta. “Oktober kemarin tembus Rp 10 juta,” imbuhnya.

Ia mengaku, bergabung dengan komunitas memiliki keuntungan yang banyak dalam pemasaran. “Saya bergabung di Hipmikindo, dan sangat membantu dalam jumlah penjualan,” cerita Umi.

Adapun produknya, untuk kemasan premium ia mematok harga mulai dari Rp 25 ribu dan Rp 6.000 untuk kemasan plastik biasa.

Umi berharap, seluruh UMKM di Kabupaten Tuban terus berjuang, kuatkan mental dan berinovasi untuk memajukan produknya, agar bisa menjadi pengusaha yang sukses. 

“Kuatkan hati dan mental. Memang sulit karena semua pengusaha akan mengalami kegagalan, tapi jangan menyerah. Mental pokoknya harus kuat, tahan banting,” tutupnya. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus