Foto: Kepala Instalasi Farmasi RSUD Ali Manshur Jatirogo (RSAM), Bravira Putra Desto. (ist)

RSUD Ali Manshur Hadirkan Taromah, Ini Manfaatnya

Tubankab – RSUD Ali Manshur Jatirogo terus menghadirkan inovasi demi meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Salah satu inovasi terbaru adalah Taromah atau Antar Obat Sampai Rumah, layanan farmasi yang memungkinkan pasien menerima obat langsung di rumah tanpa perlu menunggu lama di apotek.

Kepala Instalasi Farmasi RSUD Ali Manshur Jatirogo (RSAM), Bravira Putra Desto, S.Farm., Apt., dalam Podcast Alman menyampaikan bahwa inovasi Taromah dilaksanakan melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia Cabang Tuban. Layanan ini mencakup wilayah Jatirogo, Kenduruan, Bancar, Tambakboyo, Bangilan, Senori, Singgahan, hingga Kecamatan Sale di Kabupaten Rembang.

"Untuk wilayah tersebut, pengiriman dilakukan pada H-0 atau di hari yang sama. Sementara untuk area di luar jangkauan H-0, pengiriman dilakukan pada H+1 dengan tarif flat Rp10.000," imbuh Bravira, Jumat (23/05).

Dijelaskan dia, layanan ini dapat dimanfaatkan oleh pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap yang akan pulang. Obat dikirim di hari yang sama jika permintaan masuk sebelum pukul 14.00 WIB. Hal tersebut lantaran PT Pos Indonesia mengambil obat dari rumah sakit pada pukul 15.00 WIB. Atas dasar itu, pihak rumah sakit membatasi entri permintaan obat hingga pukul 14.00 WIB.

Untuk prosesnya, pasien cukup menyerahkan resep ke petugas Pos yang berjaga di rumah sakit. Petugas akan mencatat data pasien dan mengatur pengiriman, sementara farmasi menyiapkan obat dan menyerahkannya ke pihak Pos. Namun, tidak semua jenis obat dapat dikirim. “Obat-obat kategori Napza atau narkotik dan psikotropik tidak diperbolehkan,” tegas Bravira.

Terkait edukasi obat, tambahnya, pihak RSAM juga menyediakan layanan konsultasi bagi pasien yang mengalami kendala dalam memahami etiket obat. Pasien dapat menghubungi nomor pendaftaran rumah sakit di 0821-1000-7894, dan pihak rumah sakit akan meneruskan pertanyaan tersebut kepada petugas farmasi jika diperlukan.

Meski konsep Taromah sudah dibuat sejak tahun sebelumnya, layanan ini baru terealisasi awal 2025 setelah ada kesepakatan resmi dengan PT Pos. “Sebenarnya Taromah ini kita buat sudah setahun yang lalu. Tapi kita kesulitan dalam hal pengantarannya. Baru bulan Februari kita MoU dengan kantor Pos,” tuturnya.

Untuk itu, pria berkacamata itu berpesan kepada masyarakat dan pasien RSAM agar memanfaatkan layanan tersebut sehingga tidak perlu lagi menunggu antrean obat setelah berobat. Ia menekankan bahwa dengan layanan ini pasien bisa langsung beristirahat di rumah karena obat akan diantarkan langsung hingga ke rumah.

“Manfaatkan Taromah tersebut. Pasien tidak perlu menunggu lama lagi untuk antrean obatnya. Pasien juga bisa langsung istirahat, obat sampai ke rumah bisa diminum dengan kondisi sehat,” tandasnya. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus