Sambut Hari Pangan Sedunia, Badan Pangan Nasional RI Gelar Gerakan Pangan Murah
- 16 October 2023 16:08
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 621
Tubankab - Dalam rangka menyambut Hari Pangan Sedunia atau World Food Day yang jatuh pada tanggal 16 Oktober, Badan Pangan Nasional RI menggelar Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Tuban, Senin (16/10) pagi.
Dihadiri oleh Komisi II DPR RI Haeny Relawati Rini Widyastuti, M,Si, Sekda Tuban Budi Wiyana, Forkopimcam, Kepala OPD, Ketua II Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK Kabupaten Tuban Aulia Hany Mustikasari, Ketua Dharma Wanita Sri Rahayu Budi Wiyana, dan Kepala Desa, Gelar Pangan Murah di Kabupaten Tuban, dilaksanakan di balai Desa Gemulung, Kecamatan Kerek.
Warga pun antusias untuk membeli beberapa kebutuhan pokok yang disediakan, seperti beras, minyak goreng, telur, bawang merah, dan lainnya. Mereka mengaku, harga yang ditawarkan jauh lebih murah, ketimbang harga di pasaran.
Seperti yang disampaikan Qoriah yang mengaku senang desanya dipilih menjadi lokasi Gelar Pangan Murah. Ia mengatakan, dengan adanya pangan murah, bisa lebih berhemat uang belanja. Meski sempat mengantre cukup lama, akhirnya ia berhasil membeli beras, minyak goreng dan bawang merah.
"Alhamdulillah pasar murah datang di desa kami. Lumayan bisa hemat uang belanja,” ucapnya kepada reporter Diskominfo-SP.
Sama dengan Qoriah, Rosmini dan Mening juga merasakan hal yang sama. Harga beras yang cukup mahal di pasaran, membuat mereka harus pintar menghemat biaya belanja. Dengan adanya Gelar Pasar Murah, beras yang biasanya Rp 57.500 untuk ukuran 5 kg, bisa mereka dapatkan hanya dengan harga Rp 50 ribu. “Antre panjang ndak papa, yang penting dapat beras,” seru mereka.
Sementara itu, Sekda Tuban Budi Wiyana mengatakan, Pemkab telah melaksanakan Gelar Pangan Murah sebanyak 5 kali di beberapa kecamatan. Pemilihan Desa Gemulung menjadi lokasi kali ini karena memiliki ketersediaan dan akses pangan relatif terbatas.
“Desa ini memang memiliki kerentanan ketahanan pangan karena jangkauan yang terbatas. Lokasinya yang jauh terletak di perbukitan kapur menjadi alasan kita memilih gemulung,” ungkap Sekda.
Sedikitnya tujuh bahan pokok yang dijual adalah pilihan yang paling dibutuhkan oleh warga, yaitu pasokan beras medium sebanyak 400 kg dengan harga Rp 50 ribu per 5 kg, ketersediaan gula pasir 500 kg dengan harga Rp 14 ribu per kg, pasokan minyak Kita 500 kg dengan harga Rp 10 ribu per kg, ketersediaan telur ayam 400 kg dengan harga Rp 11.500 per kg, ketersediaan bawang merah sebanyak 300 kg dengan harga Rp 7.500 per kg, dan stok bawang putih 300 kg dengan harga Rp 14.500 per kg.
Disinggung soal ketersediaan pangan di Kabupaten Tuban, Sekda menyatakan masih aman. Bahkan, Tuban juga menjadi lumbung pangan nasional. Meskipun musim kemarau berkepanjangan, Pemkab telah memetakan beberapa daerah yang memiliki potensi, untuk optimalisasi pertanian.
Seperti eksplorasi air bawah tanah, serta pemenuhan infrastruktur pertanian lainnya dari hulu sampai hilir. Seperti pompanisasi, pembangunan irigasi tersier, Jalan Usaha Tani (JUT) peningkatan nilai tambah petani dengan bantuan alsintan pra panen dan pascapanen. “Kita maksimalkan wilayah Bengawan Solo, Brantas, dan potensi air bawah tanah. Selain itu, peningkatan nilai tambah dengan alsintan pra-panen dan pascapanen,” jelas sekda.
Semua dilaksanakan untuk memastikan program ketahanan pangan di Kabupaten Tuban berjalan dengan baik. Apalagi, Tuban memiliki target produksi sebesar 5.000 hektare yang harus dicapai.
Selain dengan Pemkab Tuban, dalam Gerakan Pangan Nasional kali ini, Badan Pangan Nasional juga bekerja sama dengan Bulog, Indofood, dan Gapoktan untuk persediaan bahan pangan. (nurul jamilah/hei)