Foto : Calon siswa Sekolah Rakyat saat ikuti cek kesehatan gratis. (yavid)

Sambut Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat Tuban Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa dan Orang Tua

Tubankab – Menyambut tahun ajaran baru 2025/2026, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban menggelar kegiatan cek kesehatan gratis (CKG) untuk para calon siswa dan orang tua siswa Sekolah Rakyat, yang bertempat di Gedung Korpri Tuban, Senin (21/07).

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Sosialisasi Sekolah Rakyat yang juga dihadiri oleh para guru, tenaga kependidikan, dan orang tua calon siswa.

Sekretaris Dinkes P2KB Tuban, dr. Atiek Supartiningsih, mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan ini dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan dua fasilitas layanan kesehatan. Para siswa diperiksa oleh tenaga medis dari Puskesmas Tuban, sedangkan orang tua mendapatkan layanan dari Puskesmas Merakurak untuk memastikan seluruh siswa sehat secara fisik sebelum menjalani masa pendidikan dan tinggal di asrama Sekolah Rakyat.

“Kegiatan ini bagian dari perencanaan awal tahun ajaran. Kami ingin tahu kondisi kesehatan siswa usia 7 hingga 17 tahun agar mereka siap secara fisik dan mental mengikuti pembelajaran,” ujar dr. Atiek Supartiningsih.

Dijelaskan dia, sebanyak 50 calon siswa, yang terdiri atas 25 calon siswa jenjang SMP dan 25 calon siswa jenjang SMA, menjadi peserta kegiatan ini. Pemeriksaan meliputi kondisi umum kesehatan, pendeteksian dini penyakit menular, hingga identifikasi faktor risiko yang mungkin mengganggu proses belajar anak di kemudian hari.

Dr. Atiek menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar program seremonial. Ia menyatakan bahwa jika tim menemukan indikasi gangguan kesehatan, mereka akan segera menindaklanjutinya.

“Kalau ditemukan indikasi gangguan kesehatan, akan langsung kita tindak lanjuti. Ini bentuk komitmen kami agar siswa Sekolah Rakyat benar-benar siap belajar tanpa kendala kesehatan,” tandasnya.

Senada dengan itu, Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 18 Kabupaten Tuban, Vera Khairun Nissa, S.Pd., M.Pd., menyebutkan bahwa cek kesehatan ini adalah gerbang awal sebelum siswa masuk ke kehidupan berasrama.

"Anak-anak nanti akan tinggal penuh di asrama. Maka penting sekali untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat. Bila ada siswa yang terdeteksi sakit, terutama penyakit menular, akan diberikan waktu penyembuhan dulu sebelum bergabung,” ungkap Vera.

Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan hari ini menjadi momen penting bagi seluruh keluarga besar Sekolah Rakyat. Selain cek kesehatan, para orang tua juga mendapatkan informasi lengkap seputar proses pembelajaran dan pola hidup berasrama yang akan diterapkan mulai 30 Juli 2025 mendatang, bersamaan dengan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

"Harapannya tentu saja semua anak dalam kondisi sehat dan siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran mulai dari tanggal 30 Juli nanti yang diawali dengan pembukaan MPLS," pungkas Vera Khairun Nissa. (yavid rp/hei)

comments powered by Disqus