Sangat Untungkan Petani. Bupati Dukung Program Cerdas Tani
- 23 July 2018 20:47
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 882
Tubankab - Bupati Tuban H Fathul Huda mendukung penuh Program Cerdas Tani yang telah diluncurkan di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban Senin, (23/07).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Fathul Huda mengatakan, Program Cerdas Tani ini akan sangat menguntungkan petani, sebab selain pendampingan yang diberikan, akan banyak informasi yang diperoleh terkait dengan pertanian. "Saya dukung penuh, niatnya baik, programnya juga sangat menguntungkan petani," tutur bupati.
Ia juga berharap, acara peluncuran tersebut tidak hanya seremonial, tetapi ada tindak lanjut pasti dari kedua BUMN yang bersinergi, yaitu Jasindo dan PT. Petro Kimia Gresik. "Saya harap ini jangan seremonial saja, harus ada langkah yang benar-benar nyata bisa dirasakan oleh petani kami," harapnya.
Dalam acara tersebut, bupati juga meminta semakin banyak petani Tuban yang mau mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Selain murah dengan premi hanya Rp 36 ribu, petani juga bisa melakukan klaim sebesar Rp 6 juta per hektarenya. "Saya harap, petani yang datang hari ini memberikan informasi ke petani lain untuk ikut Program Asuransi Tani. Apalagi, Kementerian Pertanian RI mendukung penuh AUTP, dengan membayar 80 persen premi, 20 persennya baru dibayar oleh petani, kan ini murah dan sangat menguntungkan," terang bupati.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Kementerian RI Sri Kuntarsih mengatakan, dalam Program Cerdas Tani, Kementerian Pertanian turut andil dalam pelaksanaan AUTP. "Untuk program ini, kami berkaitan dengan AUTP-nya," kata Sri.
Sri menjelaskan, program AUTP, pelaksana utama adalah PT. Jasindo. Hanya Rp 36 ribu per hektare dengan cover 3 bulan, klaim Rp. 6 juta. "Ini cukup untuk beli pupuk, bibit, dan memulai usaha tani kembali," jelasnya.
Ia melanjutkan, AUTP adalah usaha dari pemerintah untuk keberlanjutan usaha tani. Oleh karena itu, petani dimohon untuk mengikuti program tersebut. "AUTP ini program yang sustainable, pemerintah ingin usaha tani itu bisa berkelanjutan, jadi kami mohon untuk petani ikut program ini," jelentrehnya.
Terkait Program Cerdas Tani, kementerian sangat mendukung, sebab menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan produksi padi, dan usaha terjamin. "Kami mendukung penuh, sebab program ini akan menghasilkan usaha tani yang lebih baik, menghasilkan padi atau beras dengan harga yang baik", pungkasnya.
Cerdas Tani adalah program dari dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT. Petro Kimia Gresik dan PT. Asuransi Jasindo.
Direktur Pemasaran PT. Asuransi Jasindo Sahata L Tobing mengatakan, BUMN bertugas mendukung pembangunan nasional melalui ekonomi kerakyatan, khususnya bidang pertanian. "Dengan meluncurkan program Cerdas Tani, yang merupakan sinergi Program AUTP dari Jasindo, dengan PT. Petro Kimia Gresik untuk ketersediaan pupuk, petani akan mendapatkan pengawalan dan pendampingan kegiatan budidaya padi, edukasi terkait dengan kepentingan asuransi, dan berbagai informasi pertanian," jelas Sahata dalam konferensi persnya usai acara Launching Program Cerdas Tani tersebut.
Sahata juga menegaskan, peluncuran program dilakukan di Tuban, dan akan menjadi percontohan untuk wilayah lain. "Setelah Tuban, akan diteruskan ke Bojonegoro dan Lamongan," kata Sahata.
Ditargetkan, 240 ribu hektar lahan pertanian di Jawa Timur akan mengikuti program ini.
Sementara itu, Direktur Pemasaran PT. Perto Kimia Gresik Meinu Sadriyo mengungkapkan, program ini merupakan suatu terobosan besar, di mana dua BUMN berkolaborasi untuk kesejahteraan petani. "Ini trobosan baru, dua BUMN bersinergi untuk program ini," jelas Meinu.
Selain Bupati Tuban, acara peluncuran Program Cerdas Tani juga dihadiri oleh Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein, Dandim 0811 Letkol Infanteri Nur Wicahyanto, Ketua DPRD Tuban Miyadi, serta Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian RI Sri Kuantarsih.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan pupuk produksi Petrokimia Gresik, Polis dan klaim AUTP secara simbolis kepada petani setempat. (nurul jamilah/hei)