SEMINAR HARI IBU, ANDAYATI : IBU HARUS TAHU TEKNOLOGI

Tubankab - Sedikitnya 125 perempuan dari organisasi kewanitaan yang ada di Kabupaten Tuban mengikuti seminar jelang peringatan Hari Ibu ke-89 tahun 2017 di Gedung Korpri Tuban, Selasa (12/12).

Dalam laporan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos dan P3A) Kabupaten Tuban Nurjanah, SH. MM, acara yang mengusung tema ini, memiliki maksud dan tujuan, yakni meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap peran dan kedudukan kaum perempuan dalam upaya peningkatan kualitas peran sertanya, baik kehidupan pribadi, maupun organisasi dalam berbagai aktivitas pembangunan nasional yang berkesinambungan dan berkeadilan.

Acara yang diprakarsai oleh Dinsos dan P3A Kabupaten Tuban ini mendatangkan narasumber Muhammad Muliq, Ketua Yayasan Nurul Hayat Tuban.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Andayati Noor Nahar Hussein saat membacakan sambutan tertulis Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tuban Qodriyah Fatchul Huda menyampaikan, arti Hari Ibu di era sekarang didasari oleh kesadaran pembelajaran perjuangan para ibu. Menurutnya, peran dan tugas seorang ibu semakin kompleks, serta tidak jarang melakukan aktivitas yang notabene dilakukan oleh kaum laki-laki.

"Itu semua dilakukan demi keberhasilan putra-putrinya dan juga menjaga ketenangan suami," ungkapnya.

Lebih jauh, istri Wakil Bupati Tuban ini menegaskan, demi menjaga ketenangan dalam kehidupan rumah tangga, kaum wanita rela menjadi tempat untuk memcurahkan kegalauan dan kesedihan yang dialami oleh anak dan suami.

"Tiada hari tanpa kesibukan seorang ibu dan tiada hari tanpa doa seorang ibu," aku Andayati.

Masih menurut ibu 4 orang ini, di zaman perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat ini, para ibu harus memiliki kemampuan dalam pengetahuan dan teknologi layaknya anak-anak mereka. Sebab, dengan demikian diskusi antara anak dan ibu bisa terjalin dengan baik. Sehingga, imbuh Andayati, nasihat ibu dalam penggunaan alat komunikasi yang benar bisa didengar oleh anak.

"Anak kita merupakan generasi penerus yang merupakan cermin dari bangsa kita," lontar Andayati.

Selain itu, Andayati juga meminta kepada para ibu untuk menjaga integritas keluarga dengan cara menanamkan kejujuran, sopan santun, pekerja keras, etika, gigih bersaing dan semangat berinovasi.

"Dengan demikian, bangsa kita dapat melewati persaingan ketat di era perdagangan bebas saat ini," jlentrehnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Andayati mengungkapkan, penghargaan terhadap perempuan dengan dicanangkannya Hari Ibu 89 tahun yang lalu, semakin tahun mengalami tren peningkatan yang positif. Ini, bebernya, karena semakin banyaknya peran kaum ibu dalam kiprah keseraiannya dan semakin banyak yang sukses dalam dunia profesional. Sehingga, lanjut Andayati, hal tersebut mendorong kaum ibu lainnya menyadari hak-haknya, terutama perannya dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan yang berkesinambungan, demi mewujudkan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Semoga melalui kegiatan seminar ini, dapat menambah wawasan serta cita-cita, sebagaimana yang tercantum pada visi dan misi pemberdayaan perempuan, serta tujuan nasional, yaitu mewujudkan harkat dan martabat bangsa," harap Andayati. (nanang wibowo/hei).

comments powered by Disqus