Foto : Bupati Tuban Fatchul Huda saat serahkan bantuan alsintan secara simbolis. (sofwan)

Serahkan Bantuan Alsintan, Ini Harapan Bupati Pada Petani

Tubankab - Bupati Tuban, H Fathul Huda menyerahkan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di halaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tuban, Kamis (26/11). 

Alsintan yang diserahkan berasal dari dana APBD Tuban perubahan tahun 2020, dan APBN. Dana sharing tersebut diwujudkan bantuan dalam bentuk pompa air diesel 135 unit, traktor roda dua 7 unit, traktor roda empat 5 unit, cultivator 11 unit, alat tanam jagung 140 unit, rumah burung hantu 200 unit, dan motor roda tiga 11 unit. 

Bantuan tersebut diharapkan sebagai penunjang untuk mempermudah percepatan di sektor pertanian, dan nantinya Tuban selalu menjadi lumbung pangan Nasional. Selain itu, mempertimbangkan minimnya minat generasi muda bekerja sebagai petani.

Bupati Fathul Huda menyampaikan, rasa syukur karena hasil pertanian mengalami kenaikan. "Sebagai rasa syukur menjadi lumbung pangan Nasional, maka kita berikan Alsintan kepada petani," terang Bupati Huda saat didampingi Kepala DPKP Tuban, Murtadji S.Pi.,MM.

Ia berharap, bantuan ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani. Sekaligus, bisa meningkatkan produksi. Jika biasanya panen 1 atau 2 kali per tahun, maka dengan hadirnya Alsintan ini bisa meningkat lebih banyak. 

"Saat ini SDM yang kita ketahui bahwa yang menjadi petani turun.Tetapi saya bangga, karena dengan peminat petani yang turun Alsintan ini bisa berfungsi dengan maksimal dan efisien," ungkapnya. 

Bupati Huda menjelaskan, selama ini pihaknya memperhatikan petani, karena mereka paling tangguh dan tidak tergoyahkan walaupun dalam kondisi Covid-19. Sehingga memberi kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tuban.

Bupati dua priode ini menambahkan, program pertanian dari hulu sampai hilir saat ini sudah dicoba diterapkan di Kecamatan Widang. Selama ini, beras di Tuban menjadi sasaran pedagang dari luar kota, karena hasil padi Tuban premium.

"Padi kita dibawa keluar kota, ke Jawa Tengah, ke Jawa Barat untuk dicampur. Sehingga, beras-beras yang kurang baik karena dicampur dengan punya kita, menjadi premium semua," tandasnya. (sofwan ali/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus