Foto : Sebuah alat berat dikerahkan untuk memperlebar jalan di tikungan L, di Desa Guwoterus, Kecamatan Montong. (tauviq)

Sering Terjadi Kecelakaan, Jalan Guwoterus Diperlebar

Tubankab - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tuban, saat ini tengah mengerjakan pelebaran jalan di tikungan L, Desa Guwoterus, Kecamatan Montong. Pelebaran jalan di kawasan tersebut dilakukan karena sering terjadi kecelakaan.

“Jalan di tikungan tersebut sangat sempit. Untuk mengantispasi kecelakaan, kita lebarkan,’’ kata Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan pada Dinas PUPR Kabupaten Tuban, Mohammad Mahmud, Jumat (12/07).

Mahmud, begitu panggilan akrabnya menambahkan, ketika hujan turun, air dari atas juga menumpuk di sekitar tebing, sehingga perlu adanya saluran air dari beton (U-Ditch) yang lebarnya 1 meter, dan pembuangannya sampai di sungai Guwoterus.

Dikatakannya, saluran U-Ditch tersebut, rencananya akan dibangun mulai dari Desa Guwoterus sampai dengan Kecamatan Singgahan. Sementara itu, terkait dengan pelebaran jalan, lanjut Mahmud, dikarenakan tebing yang tidak tembus pandang, akhirnya jalan yang berbentuk L tersebut, diperlebar agar kendaraan satu dengan yang lainnya dapat saling melihat. Sehingga, lanjut Mahmud, tidak ada miskomunikasi atau benturan. “Mestinya di tikungan kan harus ada tembus pandang,” jelas Mahmud.

Mahmud juga menambahkan bahwa jalan yang ada di Guwoterus tersebut, saat ini hanya mempunyai lebar 4 meter. Rencananya jalan tersebut akan diperlebar hingga 8 meter. “Sehingga pelebaran tersebut menyambung/menyesuaikan dengan jalan yang sudah ada,” ucapnya.

Ia mengaku, peleberan jalan yang dimulai pada Juni tersebut, ditargetkan akan selesai pada September atau November mendatang. “Insya Allah tahun ini tuntas,” tegasnya.

Ia juga mengaku bahwa saat ini, Pemerintah Daerah tengah mengupayakan untuk memperlebar jalan di daerah Nglirip dengan berkoordinasi dengan Perum Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Parengan, dari makam Syekh Abdul Jabbar ke utara melingkar sampai ke Dusun Lohgung Desa Mulyoagung. Hal terebut, lanjut Mahmud, untuk mengurai kemacetan pada waktu haul. “Baru pendekatan, belum mencapai titik final,” ucap Mahmud.

Ia mengimbau agar pengguna jalan, khususnya masyarakat desa sekitar, untuk ikut berperan dalam pemeliharaan fasilisitas yang sudah ada, dengan tidak membuang sampah pada saluran. “Tolong, dana dari desa bisa dibuatkan tempat sampah, misal 6 x 8, selama ini U-Ditch saluran beton tidak terawat. Desa sudah lepas, kalau tidak masyarakat yang ikut bertanggung jawab, terus siapa?,” pungkasnya. (tauviqurrahman/hei).

comments powered by Disqus