"Si Keling”: Dari Limbah Siwalan Menjadi Jenang Bernilai Ekonomi Khas Tuban
- 13 November 2025 18:27
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 25
Tubankab – Inovasi “Si Keling” (Pemanfaatan Limbah Siwalan Keling Menjadi Jenang Siwalan) menjadi salah satu kebanggaan baru Kabupaten Tuban. Berkat kreativitas para inovator lokal, inovasi ini berhasil mengantarkan Tuban meraih Top 15 Kategori Inovasi Agribis dan Energi Baru Terbarukan dalam Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (Inotek Award) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Tuban, Drs. H. Joko Sarwono, dari Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang didampingi oleh Kepala BRIDA Provinsi Jawa Timur, Andriyanto, pada acara yang digelar di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Kamis (13/11).
Salah satu inovator Si Keling, Hadi Suminto, mengungkapkan bahwa ide ini berawal dari keprihatinan terhadap banyaknya limbah buah siwalan keling yang tidak termanfaatkan. Buah siwalan keling, yang merupakan siwalan tua bertekstur keras dan tidak berair, selama ini hanya dibuang begitu saja hingga menumpuk di lahan warga dan mencemari lingkungan.
“Setiap musim panen, petani hanya memanfaatkan siwalan muda untuk konsumsi, sementara buah tua dibiarkan membusuk. Kami ingin mencari solusi agar limbah ini bisa bermanfaat dan bernilai ekonomi,” ujar Hadi Suminto, usai kegiatan Inotek Award Jatim 2025.
Bersama dua rekannya, Dyah Kumala dan Kiswati Purwaningsih, Hadi mulai bereksperimen mengolah daging siwalan keling menjadi produk pangan. Setelah melalui berbagai uji coba rasa, aroma, dan tekstur, mereka menemukan bahwa olahan jenang siwalan menjadi pilihan terbaik yang disukai masyarakat.
“Jenang siwalan rasanya legit dan unik. Selain mengurangi limbah, juga bisa menjadi produk oleh-oleh khas Tuban,” jelasnya.
Hadi menambahkan, proses pengembangan inovasi ini menggunakan metode kualitatif eksperimen, yaitu percobaan berulang yang melibatkan uji rasa langsung dari konsumen. Melalui pendekatan tersebut, timnya mampu menemukan formula yang tepat untuk menghasilkan jenang siwalan dengan cita rasa khas sekaligus bernilai jual.
“Kami memanfaatkan bahan lokal dan alat sederhana. Yang penting adalah semangat untuk terus mencoba hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Inovasi Si Keling kini tidak hanya menjadi solusi bagi masalah lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Limbah yang dulu dianggap tidak berguna kini berubah menjadi produk khas yang memperkenalkan potensi alam Tuban di tingkat provinsi.
“Kami bangga bisa membawa nama Tuban hingga ke ajang Inotek Award. Semoga inovasi ini menjadi inspirasi agar semakin banyak warga yang berani berkreasi dan berinovasi,” pungkas Hadi Suminto. (dadang bs/hei)










