SIG Pabrik Tuban Gelar Sosialisasi Pertanian Bersama Petani Greenbelt, Ini Tujuannya
- 10 September 2025 14:21
- Yolency
- Umum,
- 39
Tubankab - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban menggelar Sosialisasi Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan bersama Petani Greenbelt, Selasa (09/09).
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Among Jagat Ecopark Kambangsemi Pabrik Tuban tersebut menggandeng Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Tuban dan Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan.
Sebanyak 55 orang Petani Greenbelt yang berasal dari wilayah sekitar perusahaan mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan diberikan materi terkait pemanfaatan tumbuhan kaliandra, budidaya melon dengan teknologi greenhouse, ternak kambing, dan budidaya ayam petelur oleh praktisi yang sudah berhasil di bidangnya masing-masing, baik dari Kabupaten Tuban maupun Lamongan.
Public Relation and Corporate Social Responsibility Management Officer SIG Pabrik Tuban, Luksono, mengatakan dengan semangat yang sama untuk mendukung ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan masyarakat yang bertanggung jawab, terintegrasi dan berkelanjutan. Perusahaan menyadari pentingnya swasembada pangan serta turut mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan.
“Ini merupakan bentuk komitmen kami dalam bidang pertanian, perkebunan dan peternakan dengan pendampingan teknis secara rutin agar dapat meningkatkan kompetensi kepada Petani Greenbelt. Kami berharap dengan berkolaborasi di kegiatan sosialisasi ini dapat semakin meningkatkan kualitas SDM, pengembangan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan serta pengembangan pemasaran produk unggulan kepada Petani Greenbelt,” ungkap Luksono melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/09).
Menurutnya, perusahaan dalam operasionalnya juga terus melakukan berbagai inovasi terkait penggunaan bahan bakar alternatif, hal ini untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil atau batubara agar dapat menekan CO2. Saat ini SIG telah menggunakan bahan alternatif dari limbah pertanian bonggol jagung dan kayu kaliandra sebagai bahan bakar.
“Jika bapak ibu petani memiliki bonggol jagung jangan dibuang atau dibakar, lebih baik dikumpulkan karena kami dapat menampungnya dan ini juga merupakan peluang untuk dapat menambah pendapatan petani,” ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Unirow Tuban, Prof. Dr. Supiana Dian Nurtjahyani mengapresiasi atas langkah SIG yang telah berkolaborasi dengan berbagai stakeholder termasuk dengan Unirow untuk secara bersama-sama mendukung program ketahanan pangan. Salah satunya, dengan memanfaatkan apa yang ada di lingkungan sekitar atau potensi lokal yang harus diberdayakan.
“Di sekitar kita banyak sekali yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi, sumber pangan, maupun untuk lainnya. Misalnya, kayu kaliandra ini mengandung energi yang luar biasa besar nilai kalor kurang lebih 4.500–4.800 kkal/kg, juga bisa sebagai tanaman penutup atau tanaman konservasi lahan yang krisis karena pengakaran yang kuat dan memiliki bakteri penyubur tanah,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Penyuluh Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Tuban, Ir. Supriono, juga menyampaikan bahwa sinergi antara dunia usaha, pemerintah,dan akademisi seperti ini sangat penting untuk memajukan sektor pertanian di Kabupaten Tuban. Pihaknya, sangat mendukung program-program yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Harapan kami kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang berkelanjutan, menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan masyarakat, serta mendukung terwujudnya ketahanan pangan lokal di Kabupaten Tuban,” pungkasnya. (*/hei)