SIRAMAN WARANGGONO WUJUD REGENERASI SENIMAN
- 01 November 2017 15:19
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1054
Tubankab - Anita Fitria Erawati, salah seorang waranggono muda asal Jatirogo, Tuban yang turut mengikuti prosesi wisuda di pemandian Bektiharjo, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Tuban, Rabu (01/11), mengatakan dirinya merasa senang dan lega setelah diwisuda. Sebab, setelah 2 tahun menimba ilmu sebagai waranggono di Kabupaten Tuban semakin membuat dirinya terpacu untuk menjadi seniman langen tayub.
“Setelah diwisuda, rencananya ke depan akan terus meningkatkan kemampuan dan ilmu yang telah dipelajari, serta akan terus belajar dari waranggono senior terkait tembang dan tarinya,” ucap perempuan alumnus SMK Negeri 8 Surakarta, Jawa Tengah, jurusan Seni Karawitan tersebut.
Perempuan 20 tahun yang juga anak Mbarsih, waranggono senior di Kabupaten Tuban tersebut menegaskan, ritual siraman waranggono merupakan wujud regenerasi. Sebab, saat ini sulit mencari dan menemukan perempuan yang mau bergelut dengan profesi sebagai waranggono.
Sementara itu, Sulistyadi selaku Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban menambahkan, siraman waranggono merupakan bekal dasar bagi seniman langen tayub tentang bagaimana pendidikan adab dan sopan santun sebagai waranggono.
“Dengan wisuda ini diharapkan para waranggono sudah siap terjun ke masyarakat melaksanakan kegiatannya, yaitu berkaitan dengan hiburan langen tayub yang sudah dikenal secara nasional,” pungkas pria yang juga Ketua Pramuka Kwarcab Kabupaten Tuban. (chusnul huda/hei)