Foto : Kepala Sekolah SLB ABD Negeri Tuban Budhiono, saat melakukan evaluasi pada guru yang mengoreksi hasil tugas siswa-siswi. (chusnul)

SLB ABD Negeri Tuban Terapkan 2 Sistem Pembelajaran

Tubankab - Sekolah Luar Biasa (SLB) ABD (Tunanetra, Tunarungu, dan Tunadaksa) Negeri Tuban, mulai jenjang TK hingga SLTA menerapkan sistem pembelajaran dalam jaringan (Daring) dan luar jaringan (Luring). Sistem ini diterapkan sejak 13 Juli 2020 pada tahun ajaran baru ini.

Kepala Sekolah SLB ABD Negeri Tuban Budhiono saat ditemui di kantornya menyampaikan, untuk sistem pembelajaran di sekolahnya, pihaknya mengaku tak ada beda dengan sekolah lain pada umumnya. Meskipun, diakuinya siswa-siswi di sekolahnya adalah pelajar berkebutuhan khusus.

“Tidak ada bedanya, siswa-siswi kami tetap belajar dengan sistem yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” kata pria yang telah menjadi kepala sekolah di SLB ABD Negeri Tuban 3 tahun itu, Senin (27/07).

Pihaknya menjelaskan, selama pandemi Covid-19 ini, ada 2 sistem pembelajaran yang dilakukan, yaitu Daring dan Luring. Daring adalah bentuk pembelajaran dengan pemberian tugas dalam bentuk grup masing-masing guru dengan wali murid. Dengan bentuk penugasan materi dikirim lewat grup dan tanya jawab pendampingan orang tua jika ada kesulitan juga di dalam grup tersebut.

“Dan bentuk tugas yang sudah diselesaikan juga difoto dan dikirim di grup tersebut, itu untuk sistem Daring,” paparnya.

Sedangkan untuk sistem Luring, Budhiono menjelaskan, sistem ini diberlakukan bagi wali murid yang tidak memiliki telepon seluler berjenis android, bahkan tidak punya telepon seluler sama sekali, pihak sekolah atau guru yang bersangkutan akan mendatangi siswa sepekan sekali di rumahnya dan memberi tugas untuk sepekan ke depan.

“Memang dalam kondisi seperti ini masa-masa prihatin dari pihak sekolah maupun orang tua. Meski begitu pihak sekolah tetap berupaya semaksimal mungkin tidak mengurangi kinerja atau kualitas yang diterima oleh siswa masing-masing, kami tetap melaksanakan pembelajaran dengan sistem Daring maupun Luring,” tegasnya.

Pihaknya mengaku, memang ada kesulitan bagi orang tua yang tidak paham betul dengan sistem Daring, sehingga mereka berkeinginan agar anak mereka sekolah kembali seperti biasa. “Kami berharap kesadarannya agar orang tua bisa mendampingi putra-putrinya dalam belajar, apabila ada kesulitan silakan konsultasi dengan guru-masing-masing,” harapnya.

Untuk diketahui, siswa-siswi SLB ABD Negeri Tuban, mulai dari jenjang TK hingga SLTA sebanyak 80 siswa-siswi yang terdiri dari Tunanetra, Tunarungu, dan Tunadaksa. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus