Foto : SMA Negeri Jatirogo saat menggelar acara Bedah Buku “Ahangkara” karya Makinuddin Samin. (nahrus)

SMA Negeri Jatirogo Gelar Bedah Buku Ahangkara

  • 28 October 2021 18:36
  • Heri S
  • Umum,
  • 540

Tubankab - Dalam rangka peringatan Bulan Bahasa 2021, SMA Negeri Jatirogo menggelar acara Bedah Buku “Ahangkara” karya Makinuddin Samin, di Aula SMA Jatirogo, Kamis (28/10).

Kegiatan tersebut juga dihadiri secara langsung oleh penulis buku Ahangkara, dan juga menghadirkan Mujihadi sebagai pembanding dalam bedah buku.

Ada sekitar 140 peserta dalam acara bedah buku tersebut, yang terdiri dari 105 siswa SMA Negeri Jatirogo, 25 pengurus osis, dan 10 undangan dari beberapa sekolah lain.

Kepala Perpustakaan SMA Negeri Jatirogo sekaligus Koordinator Bedah Buku, Agus Rudi Purwanta, saat dikonfirmasi mengatakan, kegiatan tersebut adalah yang pertama kali digelar, sebagai peringatan Bulan Bahasa oleh SMA Negeri Jatirogo.

Sebelumnya, lanjut Agus, kegiatan dalam memperingati Bulan Bahasa, lebih cenderung dengan pembacaan puisi dan pentas seni. Oleh karena itu, kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

Sekadar diketahui, buku Ahangkara yang disebut sebagai The Best Seller di toko buku Gramedia, menawarkan nilai-nilai dan budaya toleransi kepada para pembacanya.

Buku karya penulis asli Tuban tersebut merupakan sebuah bacaan berat, dengan mengusung genre fiksi sejarah yang berlatar belakang di Tuban, khususnya daerah Bulu, Kecamatan Bancar.

Penulis Ahangkara, Makinuddin Samin, saat dikonfirmasi mengatakan, buku dalam bentuk karya novel tersebut memang buku untuk bapak-bapak, tetapi juga merupakan sesuatu yang luar biasa jika dibaca oleh siswa SMA.

Buku bernuansa sejarah yang dikemas dalam bentuk fiksi, kata Samin, biasanya kurang terlalu diminati oleh anak-anak, dan mayoritas mereka lebih cenderung memilih genre lain, yang romantis atau bernuansa percintaan.

Namun dalam buku Ahangkara juga terdapat kisah-kisah romantis yang akan tetap bisa dinikmati oleh remaja, dan terlepas dari itu buku yang cukup tebal ini juga akan mengajak anak-anak untuk lebih banyak membaca dan memahami pentingnya toleransi.

“Kegiatan yang baru digelar pertama kali oleh SMA Negeri Jatirogo ini, diharapkan dapat memberikan spirit pada siswa untuk ikut menulis,’’ harap Samin.

Sementara itu, pembanding bedah buku Ahangkara, Mujihadi, saat dikonfirmasi mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan mampu memotivasi siswa untuk menulis. Tidak harus menulis novel, tetapi yang terpenting mereka menyukainya.

“Dengan menghadirkan penulisnya yang asli Tuban secara langsung, tentu akan memberikan nuansa lain dalam kegiatan bedah buku yang diikuti oleh calon-calon penulis muda Tuban tersebut,’’ jelasnya.

Siswa kelas 12 IPA 4 SMA Negeri Jatirogo, Muhammad Thoriq, juga mengaku sangat senang dengan kegiatan tersebut. Bahkan ia ingin kegiatan digelar secara rutin.

Menurut siswa yang juga gemar menulis cerita bergenre sejarah itu, dengan semakin seringnya ada kegiatan bedah buku atau pelatihan penulisan, akan sangat membantu siswa yang ingin mengembangkan minatnya. “Apalagi kalau bisa menghadirkan penulisnya secara langsung,’’ ujarnya. (m nahrus s/hei)

Sumber : LPPL Tuban

comments powered by Disqus