SMKN 2 Tuban Kembangkan Kurikulum Teaching Factory di Bidang Boga Lewat “Bincang Cafe"
- 07 October 2025 15:14
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 272
Tubankab-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Tuban terus melakukan terobosan dalam menyiapkan lulusan yang kompeten dan siap kerja. Melalui penerapan kurikulum berbasis Teaching Factory (Tefa) di bidang Tata Boga, sekolah ini menghadirkan inovasi melalui “Bincang Café”, sebagai sarana pembelajaran sekaligus tempat praktik kewirausahaan bagi para siswa.
Konsep Tefa yang diusung SMKN 2 Tuban menekankan kolaborasi nyata antara dunia pendidikan dan dunia usaha industri. Dalam implementasinya, Bincang Café menjadi laboratorium hidup (living lab) bagi siswa jurusan boga untuk menerapkan keterampilan yang mereka pelajari di kelas, mulai dari perencanaan menu, pengolahan makanan dan minuman, pelayanan pelanggan, hingga manajemen usaha.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMKN 2 Tuban, Sucipto, S.Pd., M.M., menjelaskan bahwa kehadiran Bincang Café tidak hanya menjadi tempat praktik rutin siswa, tetapi juga wahana pembentukan karakter dan soft skill.
“Melalui Bincang Café, siswa belajar langsung bagaimana melayani pelanggan dengan ramah, bekerja sama dalam tim, dan mengelola usaha secara profesional. Nilai-nilai tanggung jawab, komunikasi, dan disiplin juga tumbuh secara alami,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Hubungan Masyarakat (Humas) SMKN 2 Tuban, Sulistiyani, S.Pd., menambahkan bahwa Tefa sebagai sarana produksi di sekolah yang dijalankan berdasarkan prosedur dan standar industri untuk menghasilkan produk sesuai dengan kondisi nyata industri.
Menurut penuturannya, dahulu, peminat pada jurusan Pariwisata (Kuliner) hanya sedikit, namun sekarang menjadi salah satu unggulan. Apalagi, sudah tiga tahun ini, jurusan tersebut menjadi satu-satunya di SMKN 2 Tuban yang mendapatkan predikat sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK).
“Selanjutnya, setelah 3 tahun, harus sudah dapat berdiri sendiri dan bisa mengimbas ke sekolah lain,” tandas Sulistiyani.
Berdasarkan keterangan Lis, sapaan akrabnya, ke depan, direncanakan akan ada kegiatan kolaborasi antarjurusan, meliputi jurusan Bisnis dan Manajemen (Pemasaran, Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, Akuntansi dan Keuangan Lembaga), Pariwisata (Kuliner), serta Seni dan Ekonomi Kreatif (Desain Komunikasi Visual dan Busana), ditambah jurusan Bisnis Digital. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang unjuk kreativitas dan soft skill siswa.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Program Keahlian Kuliner SMKN 2 Tuban, Tatik Kustiati, S.Pd., mengungkapkan bahwa Bincang Café tidak sekadar mendekatkan proses pembelajaran dengan situasi nyata dunia kerja. Melalui Bincang Café, siswa jurusan Kuliner tidak hanya belajar memasak, tetapi juga memahami seluruh rantai proses bisnis kuliner, mulai dari perencanaan menu, pemenuhan bahan baku, pelayanan pelanggan, hingga manajemen keuangan, dan promosi produk.
“Kami ingin siswa belajar dalam suasana yang mendekati kondisi industri sesungguhnya. Melalui Bincang Café, mereka berlatih tidak hanya keterampilan teknis memasak, tetapi juga etika kerja, komunikasi, tanggung jawab, dan pelayanan pelanggan yang profesional,” ucap Tatik.
Lebih lanjut, Bincang Café yang dirancang sebagai laboratorium praktik dan tempat pelatihan kewirausahaan bagi siswa ini telah dilengkapi dengan sarana prasarana praktik boga standar tinggi. Sarana prasarana tersebut meliputi ruang praktik, peralatan utama, dan peralatan pendukung lainnya.
Setiap kegiatan operasional dijalankan langsung oleh peserta didik dengan pendampingan guru produktif dan menggandeng mitra industri antara lain Hotel Mirama Surabaya dan Casta Copye Tuban.
Dikatakan, siswa terlibat penuh dalam setiap aspek pengelolaan, mulai dari pemilihan bahan, penyajian makanan dan minuman, hingga evaluasi hasil penjualan. Selain menjadi tempat praktik, Bincang Café juga berfungsi sebagai ruang interaksi dan pelatihan soft skill melalui pelayanan langsung kepada tamu, baik itu sesama siswa, guru, tamu sekolah, maupun masyarakat umum.
Dengan suasana nyaman dan menu hasil kreasi siswa, café ini menjadi tempat ideal untuk diskusi santai, rapat kecil, maupun kunjungan lainnya.
Selain itu, seluruh kegiatan operasional café dikelola langsung oleh siswa dengan bimbingan guru produktif bidang boga, sehingga setiap kegiatan benar-benar menjadi pengalaman belajar yang aplikatif.
Salah satu siswa kelas XII Kuliner 1,M. Arif Budianto, mengaku senang dengan keberadaan Bincang Cafe ini. Baginya, pembelajaran menjadi semakin menarik dan menyenangkan, apalagi hasil praktik kulinernya bisa langsung didisplay di café tersebut.
“Tidak hanya teori, tapi juga praktik berwirausaha. Jadi setelah lulus kita tidak sekadar tahu, tapi juga bisa mengaplikasikan di masyarakat. Ditambah lagi, suasana baru, bisa belajar sambil menikmati sajian hasil karya sendiri di café ini,” katanya dengan nada bahagia.
Dengan adanya inovasi seperti Bincang Café, SMKN 2 Tuban berharap dapat terus mencetak lulusan yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan jiwa wirausaha yang kuat sesuai dengan kebutuhan dunia kerja masa kini.
Bincang Café SMKN 2 Tuban yang berlokasi di lingkungan sekolah setempat ini buka setiap hari Senin-Jum’at, mulai jam 07.00-14.30 WIB. Tidak hanya melayani siswa dan guru sekolah setempat saja, namun sekarang sudah merambah masyarakat umum.
Tidak hanya bisa dinikmati secara langsung di lokasi, berbagai menu andalan seperti aneka cake dan pastry, minuman, snack box, rice box, hingga makanan prasmanan dalam skala besar juga bisa dipesan melalui nomor telepon/Whatsapp 082142599793. (yeni dh/hei)