Foto : Sri Harmanik saat tunjukkan hasil produksi camilan dari bahan gedhebog. (udin)

Sulap Gedhebog Pisang Jadi Camilan Gurih Berbagai Rasa

Tubankab - Salah satu pelaku UMKM Dusun Pulosari, Desa Prambonwetan, Kecamatan Rengel, Tuban, menyulap gedhebok pisang (pelepah pisang) menjadi camilan gurih dan berbagai rasa yang menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Adalah Sri Harnanik (54) dan Lamidi (54). Pasangan suami istri (pasutri) tersebut mengaku memiliki ide kreatif mengubah pelepah pisang menjadi produk olahan makanan, muncul ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Di mana pada saat itu, sekitar akhir tahun 2019, pendapatan sang suami sebagai penjual kambing turun drastis lantaran sepinya pembeli.

Berawal dari kesulitan tersebut, Bu Nanik, sapaan akrab Sri Harnanik, mencari ide untuk membantu ekonomi keluarga. Salah satunya dengan berjualan camilan "Galuh Rebogpis Snack", yang menyediakan berbagai jajanan keripik, seperti rengginang beragam rasa, selai pisang, stik pisang dan the bog crispy (keripik gedhebog). 

Bu Nanik mengatakan, selain rengginang dan keripik pisang, the bog crispy menjadi salah satu produk yang paling diminati masyarakat. Pasalnya, keripik gedhebog merupakan camilan yang unik dan jarang diketahui masyarakat umum.

Ibu tiga anak ini menceritakan, awal mula munculnya the bog crispy berawal dari keinginannya untuk menciptakan berbagai macam olahan dari pohon pisang yang tumbuh di pekarangan rumahnya.

"Awalnya dulu posting pisang di media soaial, lalu ada ibu yang pesan dibikin keripik pisang. Dari keripik pisang, saya berpikir ide lagi bagaimana mengolah gedhebog (pelepah pisang). Kemudian coba lihat dan belajar di youtube ternyata bisa dibikin olahan makanan. Akhirnya jadilah the bog crispy beragam rasa, mulai dari original, pedas, jagung bakar," jelas Bu Nanik yang juga anggota PKK Desa Prambon Wetan ini.

Untuk pemasarannya, lanjut Bu Nanik, saat ini baru menjamah daerah lokal Tuban. Selain melalui pesanan, Bu Nanik juga memasarkan produk olahannya di toko-toko modern dan hotel di Kota Tuban.

"Pemasaran masih lokal. Saya juga bergabung dengan HIPMI untuk dibantu pemasaran. Selain itu, juga ada bantuan mesin pengering minyak dari desa," sambungnya.

Dijelaskan bahwa produk camilan "Galuh Rebogpis Snack" ini sudah memiliki sertifikasi halal dan izin pangan industri rumah tangga (PIRT), sehingga dipastikan aman untuk dikonsumsi.

Untuk proses pembuatan keripik pelepah pisang tidak terlalu rumit, hanya saja memerlukan waktu yang cukup lama. Pasalnya, sebelum dimasak, pelepah pisang harus direndam di air garam selama seharian untuk menghilangkan getahnya.

Pada awal membangun usahanya, Bu Nanik bersama keluarga hanya mampu meraih omzet paling banyak Rp 400 ribu per bulan. Sementara sekarang ini, sudah mampu mencapai lebih dari Rp 1 juta dalam sebulan. 

Untuk harga camilan di "Galuh Rebogpis Snack", mulai harga Rp 8 ribu sampai Rp 15 ribu per perkemasan, tergantung jenis dan ukuran camilannya. (achmad choirudin/hei)

comments powered by Disqus