TANNA Telusur Kota : Baca Ulang Ruang dan Cerita di Pasar Baru Tuban
- 29 July 2025 09:57
- Heri S
- Umum,
- 106
Tubankab — Suasana Pasar Baru Tuban berubah jadi lebih hidup dan hangat pada Minggu (27/07) pagi berkat program “TANNA Telusur Kota”, sebuah inisiatif city walk tematik yang mengajak warga kota untuk menjelajahi kembali ruang-ruang bermakna di sekitarnya.
Program ini digagas oleh TANNA Coffee & Concept Store—unit dari Karukku Group—yang selama ini dikenal konsisten menghadirkan aktivasi komunitas yang kreatif, bermakna, dan berbasis budaya lokal.
Dipandu langsung oleh komunitas pelestari budaya Nayo Dolan, kegiatan ini mengajak puluhan peserta menyusuri lorong pasar, berinteraksi dengan pedagang, mencicipi jajan pasar, dan mendengar kisah-kisah menarik seputar sejarah kawasan tersebut. Kegiatan dikemas ringan namun sarat makna; menyatukan warga kota dalam satu kesadaran kolektif bahwa pasar bukan sekadar ruang transaksi, melainkan juga tempat tumbuhnya interaksi sosial dan identitas lokal.
Firman Subekti, Founder Karukku Group saat dikonfirmasi, Selasa (29/07) menyebut bahwa TANNA sejak awal dirancang sebagai community-centric coffee shop—lebih dari sekadar tempat minum kopi, tapi juga ruang bertemu dan bertumbuh bersama. Setelah sebelumnya sukses menggelar “Suasapa di Museum”—sebuah pengalaman komunitas yang menghidupkan landmark bersejarah dan ruang budaya menjadi pusat interaksi kopi dan narasi—TANNA kini memperluas pendekatannya dengan membumikan eksplorasi kota dalam bentuk yang lebih kasual namun mendalam.
“Suasapa di Museum” menjadi inspirasi awal bahwa ruang bersejarah bisa dihidupkan kembali dengan cara yang menyenangkan dan relevan. Melalui perpaduan heritage, storytelling, dan kopi spesialti, pengalaman itu menyambungkan warga kota dengan sejarahnya melalui rasa dan percakapan. Semangat inilah yang kini dibawa ke ruang tradisional seperti pasar.
TANNA Telusur Kota hadir dengan sejumlah tujuan utama: merayakan budaya jajan pagi di pasar, menjadikan pasar sebagai ruang hidup yang tetap relevan bagi generasi kini, serta membuka cara baru yang menyenangkan untuk menjelajahi kota. Program ini tidak berdiri sendiri, dijalankan secara kolaboratif bersama Nayo Dolan, Teman Tanna, pedagang pasar, pelaku UMKM, komunitas fotografer, dan media lokal, demi memastikan bahwa ruang publik kembali hidup lewat interaksi nyata antarsesama warga.
Kegiatan pagi itu tidak hanya menghidupkan memori kolektif tentang kebiasaan lokal yang mulai pudar, tetapi juga menumbuhkan kembali rasa memiliki terhadap kota dan ruangnya. “Tradisi itu bukan untuk disimpan di lemari kaca, tapi dirayakan kembali dalam bentuk yang relevan,” tegas Firman.
Baginya, pasar memiliki potensi besar untuk menjadi bagian dari gaya hidup urban-rural masyarakat hari ini, penuh dinamika, namun tetap membumi.
Lebih dari sekadar jalan-jalan, Telusur Kota adalah bentuk perlawanan halus terhadap lupa. Ini adalah ajakan untuk pelan-pelan menoleh kembali pada ruang-ruang yang dulu akrab, namun kini perlahan kehilangan perhatian. Dengan cara yang santai dan menyenangkan, program ini membuktikan bahwa kota kecil seperti Tuban pun bisa menyajikan pengalaman urban yang berkualitas—asal dirancang dengan hati dan keterlibatan komunitas.
Ke depan, TANNA berharap Telusur Kota bisa hadir secara berkala, tidak hanya di Tuban, tetapi juga di kota kecil lainnya. "Karena kota bukan sekadar deretan bangunan dan jalanan, ia adalah kumpulan cerita, rasa, dan jejak yang pantas dirayakan, dan siapa lagi yang bisa melakukannya kalau bukan warganya sendiri," pungkasnya. (dadang bs/hei)