TAPROSE WADAH BERKELUH KESAH
- 03 October 2017 20:57
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 490
Tubankab - Usai menggelar sosialisasi di Kecamatan Widang, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tuban langsung menggelar sosialisasi pemanfaatan aplikasi ‘Taprose Temanku’ kepada Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Tuban di Gedung Korpri, Selasa (03/10) sore.
Kepala Diskominfo Kabupaten Tuban Hery Prasetyo menyampaikan, aplikasi ini merupakan wujud dari kehendak bupati agar laporan, kritik dan saran bisa tersalurkan dalam satu wadah. "Jangan sampai kita ikut menjadi oknum yang turut menyebarluaskan berita hoax," ujar Hery dalam sambutannya.
Selain itu, Hery juga menuturkan, aplikasi pelat merah ini juga berguna sebagai sarana penyebarluasan informasi dari organisasi perangkat daerah (OPD) kepada masyarakat luas, serta menunjang transparansi penyelenggaraan pemerintahan.
Selain itu, mantan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban ini juga mengungkapkan, semua laporan dan masukan yang masuk ke Taprose Temanku akan langsung dipantau oleh bupati dan wakil bupati, serta sekretaris daerah, Sehingga, sambungnya, bagi OPD yang tidak menanggapi laporan yang masuk akan terlihat.
Masih menurut Hery, selain memfasilitasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, aplikasi ini juga dibuat sedemikian rupa dalam menyaring masukan yang masuk, sehingga apabila ada kata yang tidak sesuai dengan norma dan cenderung kurang etis, maka secara otomatis aplikasi akan langsung memblokir laporan tersebut.
Sementara itu Wakil Ketua GOW Kabupaten Tuban Sri Rahayu Budi Wiyana, SPd menuturkan, sosialisasi dari Diskominfo tersebut, diharapkan anggota GOW mampu menularkan apa yang didapat ke organisasinya masing-masing.
"Ini termasuk hal yang baru bagi kami, sehingga saya minta kepada teman-teman untuk menularkan ke organisasinya masing, karena ini sangat berguna bagi kita semua," pinta Sri.
Apa yang disampaikan oleh istri Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban ini lantaran Tuban sudah semakin berkembang dari segala bidang. Mulai dari sosial budaya sampai dengan informasi dan komunikasi saat ini, terang Sri, banyak informasi yang simpang siur sehingga apabila ditelan mentah-mentah akan membahayakan.
"Beberapa waktu lalu saya lihat berita di facebook yang isinya tidak setuju dengan keberadaan kota Tuban saat ini, karena banyak jalan yang jelek. Padahal, kita harus tahu jalan mana yang dimaksud, karena ada jalan kabupaten, provinsi, dan nasional. Kalau kita ikut-ikutan, maka itu sama dengan menjelekkan kotanya sendiri," bebernya panjang lebar.
Sri Rahayu juga menyampaikan, dengan adanya Taprose Temanku ini, maka masyarakat Tuban memiliki tempat untuk menumpahkan keluh kesahnya terkait perkembangan Kabupaten Tuban. Setelah ini, imbuhnya, Taprose tidak hanya berakhir di GOW, namun bisa menjelajah ke organisasi wanita lainnya, seperti Dharma Wanita Persatuan, Bhayangkari, PKK dan lain sebagainya. (nanang wibowo/hei)