TERBUKANYA KRAN IMPOR GARAM TAK BERDAMPAK

Tubankab - Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tuban, M. Amenan menegaskan, terbukanya kran impor garam nasional, termasuk Jawa Timur, tidak mempengaruhi produksi dan stok garam lokalan.

“Impor tidak berpengaruh langsung pada daerah, baik harga atau pun stoknya, sebab Tuban masih bisa menghandle kebutuhan dalam daerah, utamanya untuk garam konsumsi,’’ terang M. Amenan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (24/08).

Lebih lanjut, Amenan mengatakan, impor garam sifatnya hanya untuk kebutuhan garam industri secara nasional. Saat ini, untuk harga di pasaran pun masih dalam taraf stabil, yaitu Rp.2.500 per kilogram. “Hal ini juga disyukuri oleh para petani,’’ timpalnya.

Untuk produksi garam di Tuban sendiri, urainya, Amenan yakin akan tetap bisa mencapai target, karena bulan-bulan ini adalah musim yang menjanjikan, dari Oktober hingga November.

Ditegaskannya, saat ini produksi garam Tuban telah melebihi 350 ton. Diketahui, Tuban merupakan salah satu dari 44 daerah yang menjadi penyangga garam nasional.

Lebih jauh dia menjelaskan, Kementerian Perikanan dan Kelautan RI dalam upaya peningkatan produksi garam nasional juga mengadakan program peningkatan produksi pengembangan usaha garam rakyat.

Salah satu bantuan yang digelontorkan kepada para petambak , lanjutnya, berupa plastik ramah lingkungan. Plastik ini dijadikan media yang berfungsi untuk mempercepat tanam garam, serta kualitas garam lebih bersih daripada media tanah.

Selain itu, katanya, dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Tuban juga menggalakkan program integrasi lahan garam. Hal ini diharapkan bisa menangani produksi garam, mulai penanaman hingga pasar yang dikelola bersama melalui koperasi, di bawah pembinaan dinas. (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus