Foto : Direktur Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Moh Takdir Mulyadi, saat kunjungan kerja di wilayah Kecamatan Jatirogo. (agus)

Tuban Berhasil Kembangkan Bibit Jagung Kualitas Ekspor

Tubankab - Kabupaten Tuban menjadi pilot project pengembangan bibit jagung hibrida berbasis korporasi. Benih jagung yang dikembangkan di Bumi Wali ini memiliki kualitas untuk pasar ekspor. 

“Kita targetkan Kabupaten Tuban dapat mencukupi kebutuhan bibit jagung di wilayahnya, juga mampu mengekspor bibit jagung hasil pengembangan hingga ke luar pulau Jawa bahkan luar negeri,” kata Direktur Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Moh Takdir Mulyadi, saat kunjungan kerja di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jumat (23/10). 

Dalam kunjungan ini, ia didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tuban, Murtadji, dan Camat Jatirogo, Nawawi.

Moh Takdir Mulyadi menyatakan, pemilihan Kabupaten Tuban sebagai pilot project secara nasional, lantaran petaninya memiliki kapabilitas, semangat, dan etos belajar yang tinggi terkait teknologi pertanian terbaru. 

Kementan RI menambahkan alokasi areal pengembangan dari yang semula 380 hektare menjadi 600 hektare. Harapannya, petani dapat semakin solid, dan terus mengembangkan kemampuannya guna mendukung produktivitas hasil pertanian.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Murtadji menerangkan, pihaknya akan meningkatkan kegiatan pengembangan bibit jagung hibrida berbasis korporasi ini menjadi suatu kawasan dengan mencakup kecamatan lain di Tuban. Hasil pembenihan dari Jatirogo mampu mencukupi kebutuhan bibit di Kabupaten Tuban.

Bibit yang dikembangkan memiliki kualitas unggul, dan mampu bersaing dengan bibit jagung ekspor. "Bibit jagung Nasa 29 dan CH 37 yang dikembangkan di Tuban mendapat apresiasi dari Kementan RI," ujarnya.

Lebih jauh Murtadji menjelaskan, pada tahap awal petani kurang minat untuk mengikuti program ini, setelah merasakan nilai tambah hingga 3 kali lipat, banyak petani yang berminat. Hanya 98 hektare yang dikembangkan di tahap awal, selanjutnya banyak petani mengajukan hingga 500 hektare. 

"Pada 2020, Kabupaten Tuban mendapat penambahan luasan areal hingga 560 hektare," jelasnya. Ke depannya, juga akan dibentuk koperasi untuk menampung hasil pertanian bibit jagung ini. 

Murtadji menambahkan Pemkab Tuban memberi dukungan pengembangan dengan mencukupi sarana dan prasarana pendukung. Di antaranya pompa air, dryer UV, dryer beroda dan vertikal, maupun jalan usaha tani. (m agus h/hei)

Sumber : Media Center

comments powered by Disqus