TUBAN BERPOTENSI TERKENA BANJIR ROB

Tubankab - Sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban berpotensi mengalami banjir rob. Pasalnya, wilayah tersebut berbatasan langsung dengan pesisir pantai utara, seperti Palang, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar.

“Sebenarnya yang berhak menangani itu balai besar wilayah pantai, namun kita juga siap melakukan penanganan darurat apabila terjadi banjir rob,” tandas Kasi Rehabilitasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban Edi Prawoto saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (22/06).

Pernyataan Edi tersebut sekaligus menanggapi rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya yang mengatakan, akan terjadi banjir rob yang disebabkan adanya gelombang pasang setinggi 150 sentimeter di wilayah pesisir utara dan setinggi 140 sentimeter di pesisir timur mulai Jumat (23/06) hingga Minggu (25/06). Wilayah lain yang rawan banjir rob di Jawa Timur meliputi Tuban, Lamongan dan Gresik bagian timur.

Edi mengungkapkan, tim BPBD dalam penanganan darurat selalu siap terjun ke lapangan. Selama ini, terang Edi, pihaknya menunggu laporan dari desa lewat kecamatan yang kemudian langsung di-assistment di lapangan.

“Kita lihat apa yang dibutuhkan. Kalau butuh jumbo bag dan karung, kita akan langsung kasih. Ini kan fungsinya untuk nahan gempuran ombak. Biasanya kita kerja bakti dengan warga sekitar. Penanganan ini bersifat darurat, kalau penanganan yang permanen baru domain (ranah) balai besar,” ungkap Edi.

Persiapan yang dilakukan oleh BPBD, sambung Edi, bukan tanpa alasan, mengingat pengalaman selama ini ketika terjadi banjir rob, dampak yang paling tampak, yakni pondasi pemukiman warga sekitar pantai mengalami abrasi.

“Gelombangnya biasanya tinggi, pondasi yang terkikis, seperti di depan klenteng itu. Kalau dari atas bagus, tetapi bawahnya itu ngerong,” ungkapnya memberi contoh.

Meski ada laporan akan terjadi banjir rob, Edi mengimbau kepada seluruh masyarakat Tuban, khususnya yang berada di sekitar pantai, untuk selalu waspada. “Pemerintah desa agar mengimbau warganya untuk selalu siaga, karena mereka yang tahu kondisis riil di lapangan, sedangkan kita hanya bantu menanggulanginya,” pungkas Edi.(nanang wibowo/hei)

comments powered by Disqus