Tuban Forest Adventure, Bupati : Jadi Ajang Edukasi Mitigasi Bencana
- 17 September 2022 23:03
- Heri S
- Kegiatan Bupati dan Wakil Bupati,
- 866
Tubankab - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., bersama Kapolres Tuban, AKBP Rahman Wijaya dan Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Suhada Erwin hadiri Tuban Forest Adventure di kawasan hutan Kerawak, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Sabtu (17/09) malam.
Kegiatan yang diinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban baru pertama kali digelar di Kabupaten Tuban.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Tuban Forest Adventure yang baru pertama kali digelar. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan dengan lokasi yang berbeda. "Sehingga kesadaran masyarakat terutama generasi muda untuk menjaga hutan dapat ditingkatkan," ungkapnya.
Mas Lindra menyatakan melalui Tuban Forest Adventure akan mampu menciptakan sinergitas dan kolaborasi lintas sektoral, termasuk kalangan muda, untuk bersama meningkatkan kesadaran dalam mitigasi bencana. Bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu perlu disikapi dengan pengetahuan tentang mitigasi bencana mulai dari pencegahan, tanggap darurat, hingga pasca-bencana. "Ini menjadi tanggung jawab kita semua," sambungnya.
Bupati Halindra menekankan menjaga kelestarian alam merupakan tanggung jawab semua orang. Salah satunya merawat ekosistem hutan akan bermanfaat guna menjaga ketersediaan air dan mencegah terjadinya longsor. "Dengan merawat alam, maka alam akan menjaga kita," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji menyebutkan Tuban Forest Adventure dirangkai dengan dua kegiatan, yaitu Lomba Navigasi Darat dan Fun Off Road. Pada perlombaan Navigasi Darat diikuti 410 siswa SMA/SMK/MA dari Kabupaten Tuban, Lamongan dan Blora. Sedangkan, kegiatan Fun Off Road diikuti 102 orang dengan 51 kendaraan.
Sudarmaji menambahkan kegiatan ini sebagai wahana memperkenalkan potensi hutan di Kabupaten Tuban untuk dijadikan wisata minat khusus. Sekaligus sebagai edukasi tentang arti penting menjaga dan merawat kelestarian hutan. Di samping itu, menjadi upaya penanggulangan bencana secara pentahelix dengan melibatkan semua elemen. (m agus h/hei)