Foto : Bupati Tuban, H. Fathul Huda (ketiga dari kiri) saat menyaksikan produk olahan ikan di Desa Sobontoro, Kecamatan Tambakboyo, Tuban. (dadang)

Tuban Kuasai 80 Persen Pasar Ekspor Produk Olahan Hasil Perikanan

Tubankab - Bupati Tuban, H. Fathul Huda memberangkatkan 3 kontainer produk olahan hasil perikanan berupa Surimi (sari daging ikan) milik PT Kelola Mina Laut (KML) atau KML Food  yang berada di Desa Sobontoro, Kecamatan Tambakboyo, Selasa (15/05) siang.

Surimi tersebut sedianya akan diekspor ke sejumah negara di asia, seperti Cina,Thailand dan Jepang.

Presiden Direktur PT.KML, Ir. Mohammad Nadjikh menjelaskan bahwa produk Surimi yang diolah di Tuban sudah menguasai 80 persen pasar ekspor di Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Cina, Thailand, Singapore, dan Malaysia.

“Pabrik Tuban berkapasitas ekspor 15 sampai 20 kontianer tiap bulannya, 1 kontainer berisi 25 ton Surimi dari bahan ikan 100 ton, sehingga pabrik ini sedikitnya mengolah 1.500 sampai 2.000 ton ikan dari berbagai jenis yang didapatkan dari Rembang, Juwana, Brondong, Palang, Glondong dan Bulu.

Pria yang memulai bisnis olahan produk perikanan di Tuban berupa Teri Nasi ini menuturkan bahwa saat ini bahan baku ikan dari nelayan Tuban masih kurang, sehingga diambilkan dari Lamongan dan Rembang. Harapannya ke depan bisa bertambah karena pada dasarnya di sepanjang Pantura, jika ikan ditangkap dengan baik bisa menjadi devisa baru bagi Kabupaten Tuban.

KML Food menurut Nadjikh, sapaan akrab Presdir PT. KML, tidak pernah berpuas diri, karena selalu berpikir untuk dapat memiliki nilai tambah bagi perusahannya. Jika perusahaan lainnya mengekspor bahan perikanan mentah yang dibekukan, tidak demikian halnya dengan KML Food yang semua hasill produksinya diolah terlebih dulu atau minimal menjadi setengah jadi baru diekspor.

“Saat ini KML Food sudah memiliki 56 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, tahun depan akan ada tambahan 4 sampai 5 pabrik lagi, salah satunya di Tuban,” ungkap Nadjik.

Nadjik menambahkan bahwa saat ini karyawan KML Food di Tuban sebanyak 500 orang yang dibagi 300 orang pengolah Surimi di pabrik baru, dan sisanya di pabrik lama yang difungsikan sebagai tempat mengupas udang dengan kapasitas 7 sampai 10 ton yang selanjutnya dikirim ke Pabrik Gresik untuk pembekuan dan diekspor. Sementara itu, rencananya melalui pabrik Kirana food Internasional yang akan dibangun di Kecamatan Plumpang, akan membutuhkan karyawan sebesar 5.000 orang. Pabrik ini akan mengolah produk olahan ikan jadi yang langsung dipasarkan di supermarket di seluruh dunia.

Sementara itu Bupati Tuban, H, Fathul Huda memberikan apresiasinya kepada KML Food yang telah dapat memberikan manfaat kepada nelayan Tuban dan juga membuka lapangan tenaga kerja bagi masyarakat. “Saya apresiasi masih ada perusahaan yang bukan hanya berorientasi bisnis, tetapi sesuai dengan visi misinya mengutamakan pemberdayaan kepada masyarakat  dan patut dibanggakan perusahaan ini bisa go internasional di lebih dari 40 negara,” tukas bupati.

Namun di balik itu, saat ini menurut bupati dari hasil blusukannya ke nelayan beberapa waktu terakhir, masih mendapati nasib mereka yang belum menguntungkan, grafiknya belum membaik. “Untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, yang paling tepat adalah yang perempuan bekerja di pengolahan ikan dan yang  laki-laki melaut,” sarannya. 

Jika menilik kebutuhan bahan baku untuk KML Food yang masih kurang dari Tuban, bupati berharap ada kajian yang jelas agar dapat ditentukan permasalahan dan solusinya. Sehingga, kebutuhan bahan baku tersebut bisa tercukupi. “Harapannya ke depan Kabupaten Tuban akan surplus ikan seperti pada surplus hasil pertanian dan peternakan, sehingga nelayan juga semakin sejahtera”,’’ terangnya.

Menanggapi hal ini, di tempat yang sama Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, Ir. M. Amenan, MT mengungkapkan bahwa dinasnya akan concern melakukan kerjasama dan sinkronisasi serta sinergi dengan perusahaan pengolah hasil perikanan, sehingga akan dapat dipetakan dengan jelas ikan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

“Melihat hal ini tentu pasar bukan menjadi masalah lagi karena semua hasil tangkapan ikan dari nelayan bisa dimasukkan ke perusahaan. Dilihat dari fakta terdapat  potensi besar, bukan hanya tenaga kerja, tapi juga kepastian pasar produk perikanan yang berimbas pada meningkatnya ekonomi nelayan yang ujung-ujungnya dapat mengurangi kemiskinan di Kabupaten Tuban,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Bupati Tuban secara simbolis memberangkatkan 3 kontainer Surimi dengan memecahkan kendi di kontainer yang dilanjutkan pemotongan pita, bupati juga berkesempatan melihat langsung produksi pembuatan Surimi. (dadang setiawan/hei)

comments powered by Disqus