Foto : Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin saat beri pembekalan Wisuda III IIKNU Tuban. (udin)

Wapres RI Beri Pembekalan Wisuda III IIKNU Tuban

  • 10 August 2023 15:18
  • Yolency
  • Umum,
  • 371

Tubankab - Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin, memberikan pembekalan wisuda III sekaligus meresmikan gedung baru Kampus C Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama' (IIKNU) Tuban di kampus setempat, Kamis (10/80).

Selain Wapres Ma'ruf Amin, turut hadir dalam acara tersebut Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Anggota DPR RI Komisi VII, Bupati Tuban dan sejumlah pejabat tinggi lainya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan beberapa pesan kepada wisudawan, wisudawati dan civitas akademika di IIKNU Tuban.

Pertama, kiai kharismatik tersebut meminta semua pihak memperkuat kerja sama untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang layak. Pasalnya, tuntutan masyarakat terhadap kualitas layanan kesehatan saat ini semakin tinggi.

“Ini jadi tantangan tersendiri agar perguruan tinggi ilmu kesehatan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan (nakes) yang kompeten,’’ terangnya.

Kiai Ma'ruf membeberkan, menurut data Kemenkes RI per bulan Agustus 2023, terdapat 1,6 juta nakes yang mencakup sembilan jenis nakes prioritas di Indonesia. Perawat dan bidan merupakan nakes terbanyak, jumlahnya 66 persen atau sekitar 657 ribu perawat dan 392 ribu bidan tersebar di Indonesia.

“Sementara itu, rasio perawat Indonesia masih sekitar 2,39/1000 penduduk. Rasio bidan 1,43/1000 penduduk. Angka tersebut cukup baik dari target rencana pengembangan nakes rasio perawat nasional 2/1000,’’ terangnya.

Di sisi lain, lanjutnya, nakes indonesia dibutuhkan negara lain. Permintaan perawat dari Jepang, Arab Saudi dan Jerman cukup tinggi meski belum bisa dipenuhi. Salah satunya karena standar kompetensi yang belum memenuhi standar negara tujuan. Karena itu, Wapres meminta supaya standar kompetensi harus terus digarap dengan optimal.

Khusus IIKNU Tuban, Wapres minta untuk terus berkontribusi dan meningkatkan mutu kelulusan agar memenuhi standar kompetensi di dalam maupun luar negeri. Perkuat kerja sama untuk penuhi kebutuhan layanan kesehatan yang layak.

“NU mesti mengoptimalkan jaringannya yang luas hingga ke pelosok desa untuk menyokong program program pemerintah, termasuk bidang kesehatan,’’ pintanya.

Selain itu, IIKNU Tuban diharapkan mempersiapkan mahasiswanya agar mampu memenuhi kebutuhan pasar naker dengan menambah keterampilan bahasa dan budaya negara tujuan.

Sebelum menutup sambutannya, Wapres menyampaikan selamat kepada wisudawan wisudawati. Menurutnya, wisuda bukan akhir, melainkan langkah awal mengamalkan ilmu kepada negara dan bangsa.

Rektor IIKNU Tuban, Miftahul Munir, menginformasikan jika wisuda tahun ini diikuti sebanyak 183 wisudawan, yang terdiri dari 120 sarjana keperawatan dan 63 sarjana kebidanan.

Ia menilai jika pelaksanaan wisuda kali ini merupakan salah satu momen bersejarah bagi IIKNU Tuban. Sebab bisa dihadiri langsung oleh Wapres RI sekaligus mantan Rais 'Aam Nahdlatul Ulama'. Termasuk hadir pejabat Forpimda Jatim dan elemen penting lainnya.

Ia berharap, wisuda kali ini membawa keberkahan kepada wisudawan dan civitas akademika IIKNU Tuban. Munir berpesan lulusan IIKNU Tuban mampu menjadi nakes terampil, profesional, berakhlakul karimah.

“Harus bisa menjadi generasi yang bisa membawa perubahan, sehingga bisa mengukir sejarah baru dalam peradaban mendatang,’’ harapnya.

Sementaa itu, Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak  yang hadir mewakili Gubernur Jatim menyampaikan bahwa Wapres merupakan pemimpin dalam menangani kemiskinan ekstrim dan stunting yang harus diselesaikan bersama.

Emil juga mengatakan jika pihaknya mendapat arahan kaitan stunting agar tidak lagi menggunakan data statistik sebagai patokan, tapi data riil langsung di lapangan by bame by adress.

Karena itu, ia berpesan kepada semua wisudawan agar kelak bisa menjadi tumpuan Provinsi Jatim dalam mewujudkan cita cita bersama. “Khususnya dalam menyelesaikan persoalan di bidang kesehatan, utamanya stunting,’’ pungkasnya. (achmad choirudin/hei)

comments powered by Disqus