Foto : Warga Dusun Bulu, Desa Tuwiri Kulon, Kecamatan Merakurak saat manfaatkan fasilitas sarana dan prasarana air bersih. (ist)

Warga Desa Tuwiri Kulon Kini tak Lagi Andalkan Air Hujan

  • 11 August 2025 16:11
  • Yolency
  • Umum,
  • 152

Tubankab – Selama puluhan tahun, warga Dusun Bulu dan Dusun Mah Beser di Desa Tuwiri Kulon, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, harus berjibaku untuk mendapatkan air bersih. Terbatasnya sumber air, kondisi air tanah yang terlalu dalam, serta jarak sumber air permukaan yang jauh memaksa warga mengandalkan air hujan untuk disimpan saat musim penghujan, dan membeli air dari mobil tangki saat musim kemarau.

Menjawab kebutuhan tersebut, dan sejalan dengan komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan, SIG membangun sarana dan prasarana air bersih berupa tandon air atas berkapasitas 12.000 liter dan tandon air bawah dengan kapasitas 8.000 liter, serta pipanisasi sepanjang 2 km yang dilengkapi sistem distribusi air ke rumah-rumah warga. Bantuan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini menjadi solusi konkret yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya di dua dusun yang selama ini mengalami krisis air bersih.

Kepala Desa Tuwiri Kulon, Dasmiyati, menyampaikan apresiasi atas kontribusi SIG yang dinilai konsisten memberikan perhatian terhadap kebutuhan masyarakat. Berkat bantuan SIG, kini warganya dapat menikmati kemudahan akses air bersih yang tersalurkan langsung ke rumah. “Kami, atas nama pemerintah desa dan masyarakat Tuwiri Kulon, menyampaikan terima kasih kepada SIG yang tidak hanya hadir sebagai pelaku industri, tetapi juga mitra pembangunan desa yang aktif mendampingi masyarakat,” ujar Dasmiyati, Senin (11/08).

Dasmiyati mengaku sebelumnya warga harus membeli air bersih hingga 4 tangki dengan kapasitas 5.000 liter setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari dan untuk minuman ternak. Biaya yang dikeluarkan pun cukup membebani. “Kini, dengan adanya sumur bor, serta bantuan tandon air dan jaringan pipa dari SIG, warga cukup membayar iuran bulanan yang jauh lebih murah. Saat ini sudah ada 94 kepala keluarga yang merasakan manfaat dari program ini,” kata Dasmiyati.

Menurut Dasmiyati, pengadaan sarana dan prasarana air bersih ini dijalankan melalui skema pembiayaan bersama. Pengeboran sumur didanai Dana Desa (DD), sementara sistem pipanisasi hingga ke rumah warga difasilitasi program TJSL dari SIG. Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) mengelola fasilitas air bersih ini sehingga operasional dan keberlanjutannya dapat terjaga.

Dampak positif juga dirasakan langsung oleh warga, salah satunya Rasidan (77 tahun), warga Dusun Bulu. Dia menyampaikan rasa syukur atas fasilitas air bersih yang kini mengalir langsung ke rumah warga. “Dulu kami harus beli air, mahal. Tapi sekarang sudah mengalir ke rumah dan biayanya ringan. Terima kasih kepada SIG dan pemerintah desa yang telah memperjuangkan ini untuk warga,” ungkap Rasidan.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, SIG senantiasa menjalankan program TJSL secara terukur dan berkelanjutan melalui pendekatan kolaboratif dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa dan masyarakat. Pendekatan ini menjadi kunci agar setiap program yang dijalankan benar-benar menjangkau masyarakat dan menciptakan dampak jangka panjang.

"SIG tidak hanya berfokus pada operasional bisnis, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk turut membangun kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Akses terhadap air bersih adalah kebutuhan dasar yang menjadi prioritas dalam mendukung kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan warga. Harapannya, infrastruktur air bersih ini tidak hanya dimanfaatkan secara optimal, tetapi juga dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan untuk keberlangsungan generasi berikutnya," ujar Vita Mahreyni melalui siaran persnya, Senin (11/08). (*/hei)

comments powered by Disqus