Foto : IIK-NU Tuban saat gelar wisuda sarjana. (chusnul)

Wisuda Sarjana IIK-NU Tuban, Rektor : Stunting Jadi PR Bersama

  • 29 August 2023 15:12
  • Heri S
  • Umum,
  • 516

Tubankab - Selama Agustus ini, Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIK-NU) Kabupaten Tuban menggelar wisuda selama 2 kali. Termasuk wisuda 98 sarjana di lantai 4 kampus setempat, Selasa (29/08).

Rektor IIK-NU Tuban, Miftahul Munir dalam keterangannya mengatakan, bulan ini ada 2 kali wisuda, pertama saat ada Wakil Presiden RI dan yang kedua hari ini.

"Kapasitas gedung kita tidak memungkinkan untuk wisuda sekali, sehingga dibagi menjadi 2 gelombang," beber Munir.

Bedanya, kata dia, untuk saat ini ada 28 wisuda perdana Strata 1 jurusan Program Gizi. Ini adalah sarjana gizi dan nutrisionis yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat, baik di pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun umum.

"Sesuai Permenkes dalam satu Puskesmas harus ada 1 tenaga gizi, kita sambut itu dan akhirnya mulai 2018/2019 ada jurusan Prodi Ahli Gizi di sini," ujar Munir.

Usai diwisuda, mereka langsung terjun di pelayanan kesehatan. Dalam hal ini di Pojok Gizi yang memberikan pelayanan masyarakat yang membutuhkan tentang pelayanan gizi.

"Yang jadi PR kita bersama saat ini memerangi stunting. Mereka hampir semuanya skripsinya tentang modifikasi zat gizi yang mempunyai nilai tinggi di lingkungannya," terang dia.

Ia mencontohkan, di Tuban merupakan penghasil buah siwalan yang banyak. Mereka mengolah, memodifikasi buah siwalan menjadi aneka makanan, seperti roti dan beberapa makanan siap saji.

"Saya pesankan kepada mereka, mulai hari ini dapat bekerja tidak harus nunggu di fasilitas kesehatan, tetapi dapat dimulai dengan menunjang program pemerintah, yaitu stunting," imbuh Munir.

Ia berharap dan mengajak agar para wisudawan agar terus berkontribusi sesuai disiplin keilmuan masing-masing di lingkungan masyarakat.

Sementara itu, Ketua DPD Persagi Jatim, Agus Sri Wardoyo menyampaikan selamat IIK-NU telah meluluskan S1 gizi angkatan pertama. Ini awal yang luar biasa, terutama bagi pembangunan kesehatan di Kabupaten Tuban dan Jawa Timur, khususnya di bidang gizi.

"Ada cita-cita besar bagi profesi ahli gizi adalah one village one nutritionist, satu desa satu ahli gizi," sebutnya.

Sebab kata dia, semakin banyak institusi pendidikan menelurkan ahli gizi, itu sangat membantu mempercepat cita-cita itu agar stunting cepat diturunkan.

"Target dari Presiden 14 persen itu harus dibantu profesi yang menyebar di seluruh wilayah termasuk di Kabupaten Tuban, itu cita-cita kita bersama," harap Agus. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus