Foto : Dinkes saat gelar wicara selama kegiatan internalisasi pengasuhan balita. (ist)

Wujudkan Generasi Bebas Stunting, Dinkes P2KB Tuban Lakukan Hal Ini

Tubankab - Dalam rangka percepatan penurunan stunting kepada masyarakat, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban bersinergi bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) dengan menggelar kegiatan internalisasi pengasuhan balita di Pendapa Krida Manunggal Tuban, Selasa (14/05).

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinkes P2KB Tuban, Harsono Tri Asworo, mengatakan bahwa tujuan dari digelarnya acara tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku keluarga balita tentang pelaksanaan tumbuh kembang anak.

“Karenanya, kami mengundang 135 peserta dari kalangan masyarakat untuk mengikuti kegiatan hari ini,” ujarnya kepada reporter Diskominfo SP Tuban.

Dikatakan dia, sebanyak 135 peserta hadir dalam acara tersebut, yang terdiri dari keluarga dengan bayi di bawah dua tahun (baduta), keluarga dengan balita di bawah lima tahun (balita), kader atau anggota bina keluarga balita (BKB), tim pendamping keluarga (TPK), pembantu pembinaan keluarga berencana desa (PPKBD), ketua TP-PKK kecamatan, dan koordinator penyuluh KB, yang berasal dari semua kecamatan di wilayah Kabupaten Tuban. Selain diselenggarakan secara tatap muka, peserta lainnya juga mengikuti acara tersebut secara daring melalui video conference.

Oleh karena itu, dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan para stakeholders yang terkait dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Tuban, Harsono berharap prevalensi stunting bisa mengalami penurunan yang signifikan di tahun 2024, sesuai dengan apa yang disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tuban, Budi Wiyana, sehingga dapat tumbuh generasi produktif di masa mendatang.

Untuk  mencapai tujuan tersebut, melalui kegiatan yang dikemas dalam bentuk gelar wicara hari ini, pihaknya dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya periode 1.000 hari pertama kehidupan anak sebagai periode pengasuhan yang krusial. Karena pada masa ini, pertumbuhan otak sangat dipengaruhi, sehingga perlu dikawal dengan pola asuh yang baik. (yavid rahmat perwita/hei)

comments powered by Disqus