Wujudkan Program Gubernur Jatim, Dinsos Jatim Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Kancana Berdaya
- 18 October 2023 15:34
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 110
Tubankab - Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur menggelar sosialisasi dan pelatihan Karang Taruna Siaga Bencana Berbasis Budaya (Kancana Berdaya) yang dilaksanakan selama 2 hari di Balai Desa Tambakrejo, Rengel, Tuban, Rabu (18/10).
Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Jatim, Twi Adi dalam keterangannya menyampaikan kegiatan ini merupakan perwujudan Nawa Bhakti Satya program Gubernur Jatim dalam hal ini Jatim Harmoni.
"Dalam Jatim Harmoni ini ada di dalamnya karang taruna berdaya. Untuk itu direalisasikan oleh Dinsos Jatim kepada karang taruna," ucap pria yang juga Sekretaris Karang Taruna Provinsi Jatim itu.
Dari keterangannya, kegiatan ini setiap kabupaten/kota di Jatim diambil satu daerah yang rawan bencana, di mana di situ juga sudah ada Kampung Siaga Bencana (KSB).
"Ini juga untuk menambah potensi KSB agar personelnya lebih banyak. Dan di situ sudah ada lumbung sosial logistik bencana yang bisa dikeluarkan sewaktu-waktu jika terjadi bencana," beber Twi.
Kancana Berdaya ini, sambung dia, sebagai unit teknis yang menangani permasalahan sosial di setiap daerah yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah dalam penanggulangan bencana.
"Kancana Berdaya ini berjumlah 35 personel dari unsur karang taruna diambil dari 11 desa yang ada di Kecamatan Rengel yang memiliki potensi bencana," ungkapnya.
Kancana Berdaya ini, kata dia, secara nasional baru ada di Jatim. Sehingga, pihaknya berharap ini dapat dikembangkan di karang taruna dan jajarannya, baik tingkat lokal (desa), kecamatan, kabupaten sampai tingkat nasional.
"Tingkat lokal harus dikuatkan, jika terjadi bencana lokal ini yang memberikan informasi sebagai bahan dasar dalam penanganan dan penanggulangan," harapnya.
Dirinya juga berharap, semua pihak, semua organisasi dan stakeholder dapat melihat ini sebagai upaya kesiapsiagaan masyarakat, sebab yang dilatih ini adalah masyarakat yang ada di kawasan bencana.
"Mereka yang akan action dulu sambil menunggu pihak lain memberikan pertolongan. Kalau daerahnya terisolir mereka bisa eksis dulu. Ini adalah upaya kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat," pungkasnya. (chusnul huda/hei)