10 SMA IKUTI FESTIVAL DAN LOMBA SENI SISWA NASIONAL (FLS2N)
- 05 April 2018 15:21
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 1165
Tubankab - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menggelar Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) cabang Fragmen Budi Pekerti SMA se-Kabupaten Tuban tahun 2018. Kegiatan yang diimplementasikan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Tuban tersebut berlangsung di Aula Dinas Pendidikan (Diknas) Kabupaten Tuban, Kamis (05/04).
Festival tersebut, diikuti oleh 10 perwakilan SMA di Kabupaten Tuban yang sebelumnya telah melaui seleksi dari semua SMA negeri atau swasta di Tuban yang tergabung di MKKS. Sepuluh perwakilan sekolah tersebut adalah SMAN 1 Soko, SMAN 1 Singgahan, SMAN 1 Bangilan, SMAN 1 Rengel, SMAN 1 Senori, SMAN 1 Jatirogo, SMAN 1 Tuban, SMAN 1 Parengan, SMAN 2 Tuban, dan SMAN 3 Tuban.
Munawaroh S.pd., selaku panitia koordinator FLS2N (Fragmen Budi Pekerti) mengatakan bahwa sebenarnya festival tersebut sudah direncanakan sebelumnya oleh pemerintah. “Sebenarnya sudah dicanangkan oleh Pemkab Tuban, apalagi ini dari provinsi juga mengadakan, sehingga harus ada seleksi dari Tuban,” ungkap wanita yang juga guru di SMAN 2 Tuban tersebut ketika ditemui reporter tubankab.go.id.
Lebih lanjut, Bu Mun, begitu sapaan akrabnya mengatakan bahwa festival fragmen budi pekerti ini sangat penting bagi generasi muda.“Jadi budi pekerti yang luhur itu sangat penting, tema yang kita ambil adalah implementasi budi pekerti luhur untuk para remaja dan hal tersebut diaplikasikan oleh para siswa dengan bentuk pertunjukan seni teater fragmen budi pekerti ini,” terangnya.
Masih ujarnya bahwa dalam proses tahap seleksi FLS2N ini yang mendapat juara satu, akan dikirim ke tingkat provinsi.
“Kalau yang kemarin sudah terjaring juara 1 debat bahasa Inggris dan juara 1 debat bahasa Indonesia, anak yang mengikuti ini adalah anak yang multitalent. Mereka telah diseleksi oleh pihak sekolah masing-masing, sehingga ketika menjadi juara 1 dan mewakili Tuban, mereka bisa mengikuti lomba, seperti baca puisi dan debat bahasa Inggris,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa oleh panitia FLS2N, para peserta yang menjadi juara ini tidak boleh mengikuti lomba ganda. “Misalanya siswa yang sudah mengikuti fragmen, dia tidak boleh mengikuti lomba baca puisi di tingkat provinsi nantinya,” imbuhnya.
Ia berharap, para peserta yang mengikuti FLS2N bisa menerapkan maksud dari fragmen ini. “Mereka bisa mengimplementasikan di rumah, masyarakat, dan sekolah, sehingga menjadi pribadi yang mempunyai etika yang tinggi,” pungkas wanita alumnus Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI (sekarang Unirow) Tuban tersebut.
Sementara itu Diska Elianda Pramista, perwakilan dari SMAN 1 Rengel saat diwawancarai mengungkapkan kegembiraanya mengikuti FLS2N ini. “Seneng banget pastinya, kita ditunjuk kan buat mewakili sekolah, mengikuti ajang sebesar ini,” terangnya singkat.
Lebih lanjut, perempuan yang biasa dipanggil dengan Diska ini berharap agar ke depannya seni teater berkambang lebih baik. “Semoga seni teater itu selalu ada, makin banyak peminatnya juga, terus biar anak-anak muda pada tahu tentang teater dan berkembang baik di Tuban sendiri,” tutup Diska. (tauviqurrahman/hei)