Foto : Dewan juri saat menilai produk atau karya para peserta lomba suvenir khas Tuban. (tauviq)

156 Karya Muncul Dari Lomba Suvenir Khas Tuban

Tubankab - Setelah Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban menutup pendaftaran Lomba Suvenir Khas Tuban pada 16 Agustus kemarin, sebanyak 156 karya atau produk suvenir terkumpul dari 101 peserta yang telah mengikuti lomba tersebut dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-73.

Kepala Bidang Perindustrian pada Diskoperindag Kabupaten Tuban Edy Sukirno, SH., M.Si., mengatakan bahwa setiap orang dapat mengirim produk suvenir sebanyak dua produk. Sedangkan untuk penilaian oleh para dewan juri, berlangsung selama tiga hari, yakni pada 21,22, dan 24 Agustus.

Ia mengaku, salah satu tujuan diadakannya kegiatan ini ialah, karena pihaknya menganggap bahwa Kabupaten Tuban, saat ini minim kreativitas suvenir khas Tuban. “Sekian tahun, kita kurang tahu, suvenir atau ikon khas Tuban itu seperti apa?,” tanya Edy, Senin (03/09).

Saat ini, dijelaskan Edy, lomba suvenir khas Tuban tersebut, sekarang sudah mengerucut menjadi enam nominator untuk mendapat juara 1, 2, dan 3. Keenam peserta tersebut adalah Masnur dari Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Pujiono dari Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding, Sunarko dari Desa/Kecamatan Rengel, Moch. Yusuf dari Desa Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Abdul Kohar dari Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Moch. Lutfi dari Desa Banjarjo, Kecamatan Bancar.

Sedangkan untuk pengumuman juara, saat ini dikatakan Edy, belum ditentukan waktu pastinya, karena masih dikoordinasikan dengan pihak terkait.

Dari 156 produk suvenir yang dilombakan kemarin, secara umum, pihaknya mengaku belum cukup puas. Hal tersebut, lanjut Edy, dikarenakan semua suvenir yang dilombakan belum sepenuhnya sesuai dengan kriteria syarat dan standar suvenir khas Tuban yang pihaknya patok sebelumnya.

Namun, lanjut Edy, untuk produk suvenir khas Tuban yang dilombakan tahun ini, lebih baik dari pada produk dari lomba suvenir dua tahun sebelumnya. Program ini sendiri, pihaknya laksanakan setiap dua tahun sekali.” Jika diperbandingkan, dulu itu 50 persen dan sekarang 70 persen sesuai kriteria,” ucapnya.

Lebih lanjut, Edy menuturkan bahwa nantinya untuk suvenir yang mendapat juara, secara penuh akan menjadi milik Pemkab Tuban. Sehingga, lanjut Edy, jika nantinya Pemkab Tuban membutuhkan suvenir untuk suatu keperluan, maka suvenir yang mendapat juara tersebut bisa masuk rekomendasi.

Ia berharap, agar masyarakat dapat lebih berperan aktif dan inovatif untuk menggali khazanah budaya ciri khas Tuban yang bisa diekspos. “Yang kita harapkan orang lihat produk langsung menangkap, ini lho.. Tuban,” tutupnya. (tauviqurrahman/hei).

comments powered by Disqus