20 ASN TERIMA SK PENSIUN, SEKDA : JANGAN PUTUS SILATURAHMI
- 06 February 2018 13:31
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 391
Tubankab - Sedikitnya 20 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemkab Tuban menerima SK pensiun dan Karip ataupun Taspen di ruang rapat Sekda Kabupaten Tuban, Selasa (06/02).
Sekda Kabupaten Tuban Dr.Ir. Budi Wiyana, M.Si yang menyerahkan sendiri SK tersebut kepada PNS yang purna tugas, menyampaikan acara semacam ini sejatinya baru bagi Pemkab, terhitung mulai akhir Desember tahun lalu baru diagendakan, sehingga sampai hari ini penyerahan SK merupakan kali ketiga bagi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) selaku leading sector yang menggelar acara serupa.
Budi juga mengatakan, sejatinya acara penyerahan SK pensiun kepada PNS ini terhitung mundur. Semestinya, sambung Budi, setelah batas akhir dari pejabat yang purna tugas, minimal satu hari, maka harus dilakukan penyerahan.
“Namun, karena ada perbaikan di sana-sini, dan kita juga mengharapkan kehadiran bapak bupati, sehingga, kita belum berhasil melaksanakannya. Setelah ini, pak Nur Hasan (Kepala BKD) saya minta buat nota dinas ke pak bupati agar acara ini dibakukan, setiap tanggal satu, kecuali Hari Minggu,” ungkapnya.
Mantan Kepala Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tuban ini juga menyampaikan, rasa terimakasih kepada PNS yang telah menerima SK pensiun pada hari ini. Sebab, menurutnya, tanpa pengabdian yang panjang dari Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, perjalanan pembangunan Kabupaten Tuban tidak akan berjalan dengan baik seperti sekarang ini.
Lebih jauh, Budi juga berharap kepada seluruh ASN yang menerima SK, agar tidak langsung putus hubungan dengan Pemkab Tuban. Setidaknya, para ASN yang sudah purna tugas bisa membantu pelaksanaan program dan kegiatan Pemkab Tuban di lingkungan masing-masing.
“Kami harapkan bapak dan ibu semua dapat melaksanakan pengabdian terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemkab Tuban, minimal di lingkungannya. Semoga silaturahmi kita tetap terjalin, meski di aspek yang berbeda,” harap suami Sri Rahayu ini.
Sementara itu, Joni Martoyo, SH.Mhum yang mewakili rekan-rekan sejawatnya untuk menyampaikan pesan dan kesan pada acara tersebut menegaskan, usia pensiun merupakan usia “bertahan”, bukan lagi usia “menyerang”. Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh yang menerima SK dan akan purna, agar memilih kegiatan pasca pensiun yang mendukung pola bertahan.
“Saya sering ditanya, apa kegiatan sekarang setelah pensiun? Wah ini yang susah untuk dijawab,” celoteh Joni disertai gelak tawa.
Tak hanya itu, Joni juga menuturkan, generasi yang purna tugas ini merupakan generasi yang dibesarkan oleh mesin ketik. Ini berbeda dengan generasi sekarang yang dibesarkan dengan tekhnologi dan sistem aplikasi dalam kesehariannya.
“Sekarang ini enak, apa-apa pakai aplikasi, saya di rumah ada sms masuk, rekening anda sudah kredit tabungan pensiun sekian, luar biasa sekali tekhnologi ini,” lontar Joni. (nanang wibowo/hei).