30 Ibu di Desa Tegalbang Diwisuda dari Program Sekolah Orang Tua Hebat
- 09 September 2024 15:38
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 99
Tubankab - Sebanyak 30 ibu dari Bina Keluarga Balita (BKB) Permata Bunda di Desa Tegalbang, Kecamatan Palang, diwisuda dari program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Senin (09/09).
Diketahui, program ini merupakan inisiatif Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam pengasuhan anak, khususnya balita.
Pada acara tersebut, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Palang dari BKKBN Jawa Timur, Sulikan menjelaskan bahwa program SOTH tidak hanya meliputi materi pengasuhan, tetapi juga pemeriksaan kesehatan, keterampilan, hingga senam dan permainan edukatif.
Dikatakan Sulikan, program ini berfokus pada keluarga yang memiliki bayi usia dua tahun (Baduta) dan keluarga dengan bayi usia lima tahun (Balita), dengan prioritas utama untuk meningkatkan kualitas pengasuhan sebagai langkah strategis dalam menyambut Indonesia Emas 2045.
"SOTH diselenggarakan sebagai bekal bagi orang tua dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia, yang saat ini masih berusia baduta dan balita," tambahnya.
Lebih jauh, Sulikan juga menekankan pentingnya SOTH dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Tuban. Dengan memberikan edukasi terkait nutrisi dan kesehatan kepada para orang tua, sehingga angka prevalensi stunting dapat menurun sesuai target yang diharapkan.
"Melalui program ini, kami berharap para orang tua lebih sadar akan pentingnya asupan gizi yang tepat dan pola pengasuhan yang baik, demi mencegah stunting," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tegalbang, Darmono, turut mengapresiasi pelaksanaan program SOTH di desanya. Menurutnya, program ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan penuh dari masyarakat dan kolaborasi berbagai pihak.
"Dengan adanya wisuda SOTH ini, kami berharap kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Tuban, salah satunya di desa kami akan semakin meningkat, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 dan percepatan penurunan stunting," pungkas Darmono. (yavid rahmat perwita/hei)