305 Ribu Anak Sudah Diimunisasi MR
- 30 August 2018 14:14
- Yolency
- Kegiatan Pemerintahan,
- 920
Tubankab - Sejak dua tahun belakangan ini pemerintah tengah mengadakan kampanye massal imunisasi Measless dan Rubella (MR). Kampanye tersebut dilaksanakan serentak untuk semua wilayah, baik pulau Jawa maupun luar pulau Jawa.
“Kampanye massal imunisasi MR tersebut, dilaksanakan serentak pada Agustus dan September pada 2017 dan 2018,’’ tutur Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban dr. Atiek Supartiningsih kepada reporter tubankab.go.id di ruang kerjanya, Kamis (30/08).
Disampaikan Atiek, kampanye imunisasi MR secara massal ini diberikan kepada anak berusia 9 sampai kurang dari 15 tahun. “Untuk Kabupaten Tuban, sudah selesai pada Agustus dan September 2017 kemarin,” jelas Atiek.
Untuk jumlah anak yang mendapat imunisasi MR di Kabupaten Tuban, Atiek menambahkan, kurang lebih berjumlah 305 ribu anak. Dan hasil tersebut, masih terangnya, sudah mencapai target dari Kementerian Kesehatan, yaitu sebanyak 95 persen anak di masing-masing kabupaten/kota. “Kita sudah mendapatkan 99 persen,” ungkapnya.
Kemudian, Atiek juga menjelaskan, setelah melaksanakan imunisasi MR secara massal akan dilaksanakan vaksinasi MR ke dalam imunisasi rutin kepada anak.
Atiek menambahkan, sebelum terdapat kampanye imunisasi MR secara massal, hanya imunisasi campak (measless) yang masuk dalam imunisasi rutin. Sehingga, setelah melaksanakan imunisasi MR secara massal, pihaknya akan tambahkan imunisasi campak dan rubella sekaligus. Dan sekarang, lanjut Atiek, imunisasi campak dan rubella tersebut digabung dalam satu vaksin guna mencegah penyakit campak dan rubella kepada anak.
“Jadi, sebelum masuk ke dalam imunisasi rutin, harus diberikan imunisasi MR secara massal terlebih dahulu,” ucapnya.
Mulai Oktober 2017 silam, imunisasi MR ini sudah dimasukkan ke dalam imunisasi rutin, yaitu kepada anak berusia 9 bulan, 18 bulan, dan pada anak SD kelas satu. “Sampai saat ini sedang berjalan dengan lancar,” terang Atiek.
Dijelaskan Atiek, untuk imunisasi MR rutin bagi anak SD, biasanya dilaksanakan bersama dengan bulan imunisasi anak sekolah, yaitu sekitar Oktober-November. “Imunisasi rutin untuk 2017 sudah kita berikan, namun untuk tahun ini masih belum,” terangnya.
Sedangkan, imbuh Atiek, untuk imunisasi MR anak berusia 9 bulan dan 18 bulan, dilaksanakan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) masing-masing desa.
Atiek juga menambahkan bahwa sebagian masyarakat saat ini masih memandang bahwa imunisasi hanya untuk bayi (0-12 bulan). Padahal dijelaskan atiek, selain imunisasi MR untuk bayi berusia 9 bulan, masyarakat juga harus membawa anaknya untuk imunisasi MR lagi pada usia 18 bulan. Selain itu, ungkapnya, masyarakat juga harus bisa memahami bahwa pada usia 18 bulan, anak-anak tetap harus diimunisasi MR plus imunisasi pentavalent. “Kemudian mulai imunisasi lagi ketika anak sudah masuk SD,” pungkasnya. (tauviqurrahman/hei)