370 PETANI GREEN BELT UNJUK KEBOLEHAN
- 31 October 2017 15:29
- Yolency
- Umum,
- 967
Tubankab - Sekitar 370 orang petani Green Belt yang terbagi menjadi 20 kelompok melakukan unjuk kebolehan dengan mengikuti lomba mengolah hasil panen. Acara tersebut diadakan oleh PT. Semen Gresik di gedung utama pabrik setempat, Selasa (31/10).
Petani Green Belt yang juga warga sekitar perusahaan semen ini, merupakan petani yang menggarap lahan reklamasi tambang seluas 70 hektare milik perusahaan BUMN tersebut. Awalnya, lahan yang sebelumnya lokasi tambang tersebut, disulap menjadi lahan pertanian aktif dan subur.
Sejak 2003 lalu, petani sudah diberikan pembinaan dan pendampingan. Bahkan, bantuan bibit dan pupuk dari PT. Semen Gresik dikucurkan, di antaranya tanaman keras seperti nangka, sukun, hingga trembesi. Sedangkan, lahan pertanian di sekitarnya ditanami seperti jagung, kacang dan cabai.
Kepala Seksi Reklamasi Tambang PT. Semen Indonesia, Eko Purnomo mengatakan bahwa petani Green Belt itu statusnya adalah penggarap, di mana lahan tersebut milik perusahaan yang diizinkan dalam pengelolaannya. Adapun, lanjut Eko, untuk bibit hingga pupuk disediakan oleh perusahaan. Dan hasilnya, dikelola, dijual dan dipergunakan seutuhnya oleh penggarap sendiri. “Ini sebagai tambahan pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan warga sekitar pabrik, maupun tambang dan merupakan wujud kepedulian perusahaan melalui CSR-nya,’’ tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT.Semen Gresik Gatot Kustyadji. Menurutnya, kegiatan lomba ini adalah kegiatan rutin tahunan sebagai ajang pemberian apresiasi terhadap jerih payah para petani dalam mengelola lahan tambang, pasca reklamasi serta sebagai ajang silaturrahmi antarpetani dan perusahaaan, agar terjalin komunikasi yang baik.
Selain itu, menurutnya, untuk menigkatkan produktivitas hasil petani Green Belt, pihak perusahaan menggandeng dinas-dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, sebagai pendamping agar produktivitas petani Green Belt dapat meningkatkan hasil panen.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Murtaji turut mengapresiasi kegiatan positif ini. Ia menerangkan, memanfaatkan lahan tambang menjadi lahan pertanian merupakan bagian dari pengembalian alam pada fitrahnya. Untuk meningkat hasil panen maka perlu tim pendamping dari dinas. Bahkan pihaknya akan menyediakan alat mesin pertanian (alsintan), agar bisa lebih maksimal pengolahan dan hasil panennya. "Ke depan kami akan terjunkan pendamping petani Green Belt secara khusus," pungkas mantan Camat Bancar ini. (chusnul huda/hei)