74 JCH GAGAL BERANGKAT, INI ALASANNYA
- 11 April 2018 15:40
- Heri S
- Kegiatan Pemerintahan,
- 403
Tubankab - Sedikitnya 74 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kabuaten Tuban dinyatakan gagal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Kegagalan para tamu Allah tersebut disebabkan berbagai faktor, seperti masalah kesehatan hingga meninggal dunia.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Tuban Umi Kulsum, S.Ag, M.Pd.I, saat diwawancarai reporter tubankab.go.id di kantornya, Rabu (11/04), mengatakan bahwa pihaknya mendapat porsi dari kuota murni maupun cadangan sejumlah 1.042 JCH. Dari jumlah tersebut, yang gagal berangkat sebanyak 74 JCH, karena meninggal dan sakit.
“Jadi, sisanya sebanyak 968 JCH diperkirakan bisa berangkat menunaikan ibadah haji,’’ terang wanita alumnus Institut Agama Islam Negeri ( sekarang UIN Sunan Ampel) Surabaya, ini.
Terkait tambahan kuota, Umi mengatakan bahwa hal itu menunggu setelah JCH yang kuota murni melakukan pelunasan, setelah itu sisa kuota itu akan dikembalikan ke wilayah, lalu ke pusat, kemudian turun lagi ke Jawa Timur. Dan terakhir kuota tambahan untuk Tuban. “Kalau kita dapat tambahan untuk lansia, penggabungan dan pendampingan berarti kemungkinan kita punya 1.000 lebih kuota JCH yang akan berangkat,” ucap Umi.
Lebih lanjut, dikatakannya untuk saat ini JCH yang akan melakukan pelunasan harus mempunyai rekomendasi dari Dinas Kesehatan, berupa rekomendasi istito’ah (kemampuan) secara fisik untuk melakukan ibadah haji. “Untuk pemeriksaan kesehatan tahap satu sudah selesai, pemeriksaan tahap dua insyaAllah juga hampir selesai, jadi kita tunggu,” terang Umi.
Terkait dengan pelunasan biaya haji, Umi menjelaskan kalau Keputusan Presiden (Kepres) tentang Biaya Penyelenggaraan Haji sudah ada. “InsyaAllah dalam pekan depan sudah mulai dilakukan pelunasan tahap awal untuk semua JCH,” ungkap wanita yang juga alumnus Universitas Islam Malang (Unisma) tersebut.
Umi menambahkan, jika dalam proses pelunasan mengalami gagal sistem, seperti bank error dan sebagainya sampai habis jadwal pelunasan, maka JCH bisa masuk ke pelunasan tahap ke dua.
Sedangkan, masih kata Umi, tahun ini JCH dianjurkan untuk mempunyai kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). “Kemarin di awal sudah kami sosialisasikan, diharapkan semua punya kartu BPJS,” terangnya singkat.
Ia berharap agar pelaksanaan haji tahun ini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, dan bisa menjalin kerja sama yang baik antara instansi dan pihak yang terkait. “Saling membangun dan memberikan masukan juga, sehingga bisa mencapai kesempurnaan pelaksanaan ibadah haji tahun ini,” pungkasnya. (tauviqurrahman/hei).