Ahkmat Winarto, Pembudidaya Tanaman Hias, Mampu Survive di Tengah Gempuran Pandemi Covid-19
- 13 February 2023 11:27
- Heri S
- Umum,
- 799
Pandemi Covid-19 ternyata tidak selamanya berakibat buruk. Bahkan, pandemi kadang bisa mendatangkan peluang usaha yang menjanjikan jika seseorang mampu kreatif. Misalnya, membuka peluang usaha di bidang tanaman hias untuk bisa mendatangkan cuan.
Salah satu UMKM di bidang tanaman hias yang sampai hari ini masih bisa survive adalah Istiqomah Grand Garden. Reporter tubankab.go.id, Dadang BS, Senin (13/02), mencoba mewawancarai Ahkmat Winarto, owner dari usaha yang berlokasi di Perumahan Siwalan Baru, Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban itu. Berikut ini petikannya.
Bisa dijelaskan usaha tanaman hias yang Mas Winarto geluti ?
Untuk usaha, kami menyediakan berbagai tanaman hias premium, serta kebutuhan perawatannya serta produksi hasil pengembangan usaha kami pada bidang pertanian modern seperti berbagai jenis media tanam fermentasi siap pakai untuk semua jenis tanaman hias, vitamin super organik, hormon penumbuh tunas, hormon penumbuh akar, auplemen, nutrisi, dan lainnya.
Awalnya bagaimana kok bisa menekuni usaha ini ?
Usaha ini berawal dari pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, lalu kami mencari tambahan aktivitas di rumah melalui bidang pertanian modern (tanaman hias premium/ tanaman buah dalam pot) yang sebelumnya memang sudah hobi tanam menanam. Ternyata berangkat dari hobi tersebut, respon masyarakat sangat tinggi dan kami menangkap peluang bisnis tersebut. Sehingga, kami memutuskan untuk mengembangkan usaha di bidang pertanian modern tersebut di rumah kami. Selain dijual secara offline, juga sudah kami jual secara online dengan pembeli dari berbagai daerah di Indonesia.
Apakah keunggulan dari produk yang Anda jual ?
Produk yang kami jual seperti metan, vitamin, suplemen, hormon memiliki keunggulan, di antaranya fermentasi murni, organik siap pakai, menyuburkan dan menyehatkan tanaman serta bisa diaplikasikan semua jenis tanaman, baik tanaman pertanian, perkebunan, buah, sayuran, dan juga tanaman hias atau tanaman bunga.
Berapa omzet dari usaha ini ?
Dari awal omzetnya sangat menjanjikan, walaupun saat ini memang sudah sangat berkurang. Jika dihitung per bulan, maka omzetnya sekitar Rp 3 sampai Rp 5 juta. Adapun omzet tertinggi yang pernah kami dapatkan adalah pada tahun 2020 lalu, bisa lebih dari Rp 40 juta sebulan.
Apa saja kendala dan tantangan yang dihadapi, serta harapan ke depan?
Adapun untuk tantangan saat ini adalah persaingan semakin ketat pada usaha tanaman dengan pasar yang semakin kecil, berubahnya kondisi pascapandemi ini kembali mengubah kegiatan masyarakat, sehingga hanya sebagian kecil yang masih melanjutkan aktivitas merawat tanaman. Istilahnya saat ini hanya tinggal para pecinta tanaman asli, bukan yang musiman atau hanya ikut tren saja.
Sedangkan untuk kendala saat ini adalah belum memiliki laboratorium beberapa produk unggulan, seperti media tanam, plant growth booster, high growth stimulant dan vitamin organik super. Untuk itu harapannya ada bantuan dari dinas terkait perihal laboratorium dan juga untuk kemudahan perizinan dalam sektor pertanian tanaman modern yang sedang kami geluti ini.
Adakah tips untuk bisa bertahan sampai saat ini?
Untuk bisa bertahan dalam usaha, menurut saya adalah memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan dan membangun komunikasi yang baik dengan mereka. Selain itu juga dibutuhkan keuletan dan semangat tinggi dalam menjalankan usaha. Di era digital saat ini selain secara konvensional juga dibutuhkan optimasi berbagai media dalam penjualan. Tidak kalah penting adalah membangun jejaring usaha, seperti saya saat ini tergabung dalam komunitas UMKM Berdikari di Tuban dan dipercaya menjadi sekretaris.
Jika tertarik, bagaimana cara pembelian tanaman hiasnya?
Untuk pembelian bisa langsung datang ke rumah kami di Jalan Masjid Al-Falah, Perumahan Siwalan Baru No.7, Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban. Selain itu bisa melalui berbagai market place serta Instagram dan Tiktok dengan akun Istiqomah Grand Garden. (*/hei)