Foto : Bupati Tuban saat cek peralatan untuk penanggulangan bencana. (dok)

Antisipasi Bencana, BPBD Tuban Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

Tubankab - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban sebagai leading sector terus berupaya melakukan pencegahan dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan korban.

Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji mengungkapkan BPBD Tuban intens berkoordinasi dengan instansi lain terkait pencegahan dan penanggulangan bencana daerah. Berdasarkan laporan BMKG, perkiraan puncak musim penghujan di Kabupaten Tuban terjadi pada Februari 2024.

Mengacu kejadian di tahun 2023, lanjut Sudarmaji, Kabupaten Tuban lebih sering terjadi bencana banjir bandang. Beberapa wilayah yang terdampak di Kecamatan Montong, Kerek, dan Merakurak. Mengantisipasi hal tersebut, BPBD Tuban memperkuat kolaborasi lintas sektoral agar dapat dicegah dan ditekan kerugian jiwa dan materialnya.

“Personel BPBD lengkap dengan alat pendukung dan selalu disiapsiagakan” ungkapnya, Selasa (09/01).

Sudarmaji menambahkan selain banjir bandang, Kabupaten Tuban juga terdampak banjir akibat luapan saluran air dan sungai.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Tuban, Kapitano Gunawan mengatakan banjir pada musim penghujan dikarenakan saluran air yang tersumbat. Aliran air di beberapa sungai tersumbat akibat adanya penumpukan sampah dan bambu. “Salah satunya kejadian pada tahun 2023 di Desa Pucangan yang kalinya tersumbat tumpukan bambu dan sampah,” ujarnya.

Mengantisipasi hal tersebut, BPBD Tuban intens sosialisasi agar tidak membuang sampah di sungai maupun saluran air lainnya. Selain itu, memaksimalkan forum antardesa untuk menggerakkan warga bergotong-royong membersihkan saluran air dan sungai. Langkah tersebut akan membuat aliran air lancar sehingga meminimalkan terjadinya potensi banjir.

Kapitano menjelaskan pihaknya juga mengantisipasi adanya kebakaran di musim penghujan. Walaupun musim penghujan, atensi terhadap kebakaran tidak berkurang. Beberapa penyebab kebakaran, yaitu korsleting listrik dan api yang menyebar tertiup angin kencang. Kebiasaan warga membakar sisa padi yang ditinggalkan berpotensi menyebabkan kebakaran yang meluas.

Warga yang terdampak kebakaran dapat mengajukan bantuan material rumah ke BPBD Tuban melalui pihak desa. Material yang disiapkan berupa kayu dan atap rumah. Pihaknya juga bekerja sama dengan lembaga lain, seperti Baznas Tuban, Nurul Hayat, maupun lembaga sosial lainnya.

“Secara prinsip, kami bergerak pascaterjadinya bencana untuk memberi dukungan baik moril maupun material bahan,” jelasnya. (m agus h/hei)

comments powered by Disqus