Foto : Petugas DKP2P Tuban saat periksa daging konsumsi di pasar tradisional. (mila)

Antisipasi Penyakit, DKP2P Periksa Daging Konsumsi

Tubankab - Selama Ramadan, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban melakukan pemeriksaan daging konsumsi di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Tuban.  

Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Pipin Diah Larasati mengungkapkan, hal tersebut dilakukan untuk memjamin keamanan daging yang dikonsumsi masyarakat aman dari virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun penyakit cacar sapi, yakni lumphy skin disease (LSD). 

“Apalagi saat Ramadan biasa terjadi kenaikan konsumsi daging,” ungkap Pipin kepada Reporter Diskominfo-SP, Jumat (31/03).

Pemeriksaan dilakukan pada daging ayam, kambing, dan sapi. Hasilnya, belum ditemukan daging yang tidak layak konsumsi atau terindikasi daging ternak yang terjangkit virus PMK maupun LSD. Dalam setiap pemeriksaan, pihaknya melakukan kuesioner kepada para pedagang juga melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada para pembeli. “Kemarin kita lakukan pemeriksaan di Pasar Rengel dan Soko, Alhamdulillah hasilnya layak konsumsi semua,” ujarnya. 

Pipin meyakinkan, pemeriksaan daging akan terus dilakukan secara merata di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Tuban agar tidak kecolongan. 

“Kita intensifkan pastinya,” lanjut pipin.  

Meski demikian, Pipin menegaskan, daging ternak yang terjangkit PMK maupun LSD masih bisa dikonsumsi, kecuali bagian tubuh ternak yang terjangkit. Sebab, virus PMK dan LSD merupakan virus yang tidak akan menular kepada manusia. Meskipun manusia bisa membawa virusnya atau menjadi pengantar virus tersebut ke hewan ternak, tapi tidak sebaliknya.

Meskipun bisa dikonsumsi dan aman, Pipin menegaskan untuk tetap memasaknya dengan cara yang benar.  

“Kalau yang terkena memang tidak layak konsumsi, tapi di bagian tubuh lainnya masih boleh dan aman, harus dimasak dengan benar dulu,” tegasnya.

Ia juga menyarankan agar masyarakat membeli daging segar daripada daging beku. Memilih daging harus dalam keadaan segar dengan ciri daging berwana merah segar, tidak cacat. Jika membeli jeroan, harus segera diolah.  

“Akan lebih baik kalau kita beli di rumah potong hewan, karena lebih fresh,” ucapnya.  (nurul jamilah/hei)

comments powered by Disqus