Foto : Kepala Bakesbangpol Tuban Didik Purwanto. (yeni)

Bakesbangpol Tuban Optimis Pemilu 2024 di Tuban Tertib dan Lancar

Tubankab - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Tuban, Didik Purwanto, optimistis Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Tuban dapat berjalan dengan tertib dan lancar.

Hal ini disampaikan Didik usai mengikuti webinar bertema “Budaya Pemilu yang Harmoni” secara virtual yang dihelat oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di Ruang Rapat Bakesbangpol Tuban, Jumat (17/3).

Menurut Didik, sapaannya, masyarakat Kabupaten Tuban memiliki kesadaran dan toleransi yang tinggi dalam segala bidang, termasuk politik. Ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri karena masyarakat Tuban senantiasa mengedepankan persaudaraan, persahabatan, dan ukhuwah.

Ia meyakini, partai politik juga memiliki kesadaran yang sama. Tidak sekadar memikirkan kursi jabatan semata, tapi juga berupaya menjaga kerukunan dan situasi kondisi yang tetap kondusif.

“Kami sering komunikasi dengan lintas sektor dan tim terpadu sudah keliling hingga ke kecamatan dan eks kawedanan dalam mengantisipasi berbagai permasalahan yang akan timbul berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu mendatang,” ungkapnya.

Selanjutnya, Didik menegaskan, masyarakat harus arif bijaksana dalam menggunakan media sosial. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah memercayai berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, misalnya seperti isu politik identitas yang belakangan ini marak beredar.

“Harga sebuah negara tidak boleh dihancurkan oleh berita hoaks atau berita tendensius seperti itu,” tandas mantan Camat Parengan ini.

Terkait pendidikan politik, pihaknya mengaku sudah berupaya keras, salah satunya melalui bantuan politik (Banpol). Untuk mendapatkan Banpol, salah satu syaratnya adalah partai politik harus melaksanakan pendidikan politik kepada konstituen mereka.

Berdasarkan penjelasannya, pada tahun 2023 terdapat kenaikan Banpol dari Rp 2.500 menjadi Rp 5.000 per suara. Sebelumnya, nominal Banpol juga mengalami kenaikan dari Rp 1.500 ke Rp 2.500.

“Harapannya, masyarakat juga saling menjaga. Jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hindari perpecahan dan berita hoaks. Tetap satu tujuan menjaga NKRI sampai titik darah penghabisan. NKRI harga mati,” pungkasnya.

Pada kesempatan webinar tersebut, Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya Ditjen Polpum Laode Ahmad dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini digelar dalam rangka mendukung terselenggaranya Pemilu yang aman dan harmoni melalui upaya pendidikan politik, edukasi dan sosialisasi. Pemilihan tema tersebut di atas sesuai dengan keberagaman budaya, agama dan etnis sebagai pemersatu untuk mewujudkan stabilitas politik. Dalam hal ini untuk mencapai tujuan pembangunan nasional dan kemajuan bangsa serta kesejahteraan masyarakat.

“Melalui webinar ini diharapkan adanya keserasian atau keselarasan sebuah literasi budaya politik, sebuah literasi budaya Pemilu yang harmonis, bagaimana melaksanakan Pemilu yang tertib, jurdil dan luber itu,” kata La Ode Ahmad.

La Ode juga menyampaikan bahwa indikator keberhasilan pesta demokrasi dapat diukur dengan tahapan-tahapan penyelenggaraannya, antara lain terselenggaranya Pemilu yang sesuai dengan tahapan, tidak ada konflik, partisipasi pemilih yang tinggi serta tetap terselenggaranya seluruh pelayanan yang ada. Pelaksanaan webinar ini diharapkan peserta mendapatkan pemahaman yang sama seperti apa tahapan dan pengaturan-pengaturan Pemilu ke depan, sehingga tercapai nuansa keberagaman untuk mencapai persatuan dan kesatuan dalam budaya Pemilu yang harmoni.

Webinar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber termasuk di antaranya Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum, Bahtiar. Webinar yang dimoderatori oleh Aprilia Putri juga diikuti oleh perwakilan dari sejumlah lembaga/kementerian, perwakilan dinas/Pemda, partai politik dan organisasi kemasyarakatan seluruh Indonesia. (yeni dh/hei)

comments powered by Disqus