Foto : LPMD Plumpang saat menggelar donor darah dan pengobatan gratis. (ist)

LPMD Plumpang Gelar Donor Darah dan Pengobatan Gratis

Tubankab - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Plumpang, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban menggelar Bakti LPMD berupa donor darah dan pengobatan gratis di balai desa setempat, Rabu (08/03).

Ketua LPMD Desa Plumpang, Kecamatan Plumpang, Hari Kusdaryanto menyampaikan, atas nama LPMD bekerja sama dengan Puskesmas dan PMI Tuban melaksanakan pengobatan gratis dan donor darah.

"Ini merupakan embrio kegiatan pertama kali yang dilaksanakan LPMD Plumpang," cetusnya.

Hal ini dikarenakan, kata Hadi, banyak warga desanya yang sering donor darah ke PMI, namun jarak Plumpang dan kantor PMI lumayan jauh. Sehingga, pihaknya berinisiatif menggelar donor darah di desanya.

"Jumlah pendonor sedikitnya 54 orang dan yang mengikuti pengobatan gratis sekitar 479 orang dari warga Desa Plumpang dan sekitarnya," timpalnya.

Menurutnya, kegiatan yang positif ini akan rutin digelar minimal 3 bulan sekali. Pasalnya, warga yang datang sangat antusias.

"Kami sudah koordinasi dengan Pemdes dan Puskesmas, kegiatan ini akan rutin dilaksanakan," sambungnya.

Pihaknya berharap, melalui kegiatan positif ini dapat mengetuk hati masyarakat untuk peduli kepada sesama. Setetes darah kita berguna bagi sesama. Di samping itu, efek dari donor dapat menyehatkan tubuh.

Sementara itu, Kepala Desa Plumpang, Tumito mengapresiasi kegiatan tersebut karena ada respon positif dari masyarakat. Ia mendukung program yang digagas LPMD tersebut.

"Semoga kegiatan ini dapat rutin digelar, karena kemanfaatannya dapat dirasakan masyarakat," terang dia.

Selain pengobatan gratis dan donor darah, pihak Pemdes juga melaksanakan fogging di sekitar rumah warga yang terjangkit demam berdarah (DB).

"Fogging dilakukan karena di Dusun Tanggungan, Desa Plumpang ada 2 balita warga kami yang terjangkit DB. Namun alhamdulillah sudah sembuh," ia menandaskan.

Oleh sebab itu, lontar Tumito, pihaknya melakukan fogging agar tidak ada lagi warganya yang terserang DB, sebagai wujud deteksi dini dan antisipasi.

"Fogging ini dilaksanakan dengan radius 500 meter dari rumah warga yang terjangkit," pungkas Tumito. (chusnul huda/hei)

comments powered by Disqus